MANADO – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi Pertamax terus terjadi. Hal ini terjadi, karena harga minyak mentah dunia saat ini sudah menembus US$ 100 perbarel.
Sales Area Manager Pertamina Sulut Gorontalo, Irwansyah , mengatakan, Pertamax merupakan BBM yang berkualitas tinggi dan tidak disubsidi oleh pemerintah. Kenaikan harga minyak mentah dunia ini disebabkan karena krisis di Mesir dan Tunisia.
Harga Pertamax untuk Manado, Bitung dan Minahasa Utara menjadi Rp 8.450 per liternya, Minahasa dan Tomohon sebesar Rp 8500, Kotamubagu harga Pertamax menjadi Rp 8550, sedangkan di Gorontalo menjadi Rp 8.800.
Kondisi ini membuat pengguna Pertamax di kendaraan seperti Rony Mapale, warga Tombariri, mengeluh. Harga Pertamax menjadi dua kali lipat dari harga BBM premium. (miracle)
MANADO – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi Pertamax terus terjadi. Hal ini terjadi, karena harga minyak mentah dunia saat ini sudah menembus US$ 100 perbarel.
Sales Area Manager Pertamina Sulut Gorontalo, Irwansyah , mengatakan, Pertamax merupakan BBM yang berkualitas tinggi dan tidak disubsidi oleh pemerintah. Kenaikan harga minyak mentah dunia ini disebabkan karena krisis di Mesir dan Tunisia.
Harga Pertamax untuk Manado, Bitung dan Minahasa Utara menjadi Rp 8.450 per liternya, Minahasa dan Tomohon sebesar Rp 8500, Kotamubagu harga Pertamax menjadi Rp 8550, sedangkan di Gorontalo menjadi Rp 8.800.
Kondisi ini membuat pengguna Pertamax di kendaraan seperti Rony Mapale, warga Tombariri, mengeluh. Harga Pertamax menjadi dua kali lipat dari harga BBM premium. (miracle)