Rompas : Pemuda dan Olahraga Miskin Bantuan
AMURANG – Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Minsel, Rivay Rompas sangat setuju kalau di Minsel berdiri Kantor Pemuda dan Olahraga. Sebab, tahun 2012 nanti Kebudayaan kembali perpaduan dengan Dinas Pendidikan. Olehnya sudah sangat baik jika Kantor Pemuda dan Olahraga berdiri sendiri. Asalkan tidak bertentangan dengan PP 41.
“GAMKI berharap ada Kantor Pemuda dan Olahraga di Minsel. Tak perlu masuk eselon II, tetapi eselon III pun sudah sangat baik. Yang pasti, ada kantornya. Kan baiknya jika ada yang mengurus pemuda dan olahraga sendiri. Mengingat perhatian pemerintah terhadap pemuda sangat minim. Bahkan bisa dikatakan pos anggaran untuk pemuda maupun olahraga di Minsel minim,” sebut Rompas.
Dia juga menyentil, pemerintah jarang bahkan tidak ada alokasi dana secara khusus untuk pembinaan kepemudaan melalui organisasi pemuda dari APBD terdahulu. Hingga APBD tahun 2012 pun tak ada. “Selaku Generasi muda Minahasa Selatan sangat kecewa dengan perhatian pemerintah terhadap perhatian kepemudaan dan olahraga sangat miskin bantuan. Padahal waktu kampanye lalu, pasangan pemerintahan kini pernah menjamin akan memberikan perhatian kepada pemuda buktinya sekarang nihil,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, bagi GAMKI ini sebuah pelecehan terhadap generasi muda Minsel. Untuk itulah saya mengajak pemuda untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah apalagi yang menyangkut kepemudaan, termasuk di bidang olahraga.
Menurut Rompas bahwa, dirinya bukan membandingkan pemerintahan sebelumnya. ‘’Namun pada masa kepemimpinan mantan bupati R M Luntungan, perhatian terhadap kepemudaan maupun olahraga. Maka, dari itu sangat disesali kalau kepemudaan tak diperhatikan,’’ pungkas Rompas. (ape)
Rompas : Pemuda dan Olahraga Miskin Bantuan
AMURANG – Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Minsel, Rivay Rompas sangat setuju kalau di Minsel berdiri Kantor Pemuda dan Olahraga. Sebab, tahun 2012 nanti Kebudayaan kembali perpaduan dengan Dinas Pendidikan. Olehnya sudah sangat baik jika Kantor Pemuda dan Olahraga berdiri sendiri. Asalkan tidak bertentangan dengan PP 41.
“GAMKI berharap ada Kantor Pemuda dan Olahraga di Minsel. Tak perlu masuk eselon II, tetapi eselon III pun sudah sangat baik. Yang pasti, ada kantornya. Kan baiknya jika ada yang mengurus pemuda dan olahraga sendiri. Mengingat perhatian pemerintah terhadap pemuda sangat minim. Bahkan bisa dikatakan pos anggaran untuk pemuda maupun olahraga di Minsel minim,” sebut Rompas.
Dia juga menyentil, pemerintah jarang bahkan tidak ada alokasi dana secara khusus untuk pembinaan kepemudaan melalui organisasi pemuda dari APBD terdahulu. Hingga APBD tahun 2012 pun tak ada. “Selaku Generasi muda Minahasa Selatan sangat kecewa dengan perhatian pemerintah terhadap perhatian kepemudaan dan olahraga sangat miskin bantuan. Padahal waktu kampanye lalu, pasangan pemerintahan kini pernah menjamin akan memberikan perhatian kepada pemuda buktinya sekarang nihil,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, bagi GAMKI ini sebuah pelecehan terhadap generasi muda Minsel. Untuk itulah saya mengajak pemuda untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah apalagi yang menyangkut kepemudaan, termasuk di bidang olahraga.
Menurut Rompas bahwa, dirinya bukan membandingkan pemerintahan sebelumnya. ‘’Namun pada masa kepemimpinan mantan bupati R M Luntungan, perhatian terhadap kepemudaan maupun olahraga. Maka, dari itu sangat disesali kalau kepemudaan tak diperhatikan,’’ pungkas Rompas. (ape)