Airmadidi-Tahun 2016, Minahasa Utara kembali gagal mendapat piala Adipura.
Kegagalan ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak Minut terakhir meraih piala bergengsi di bidang kebersihan dan pengelolaan sampah di tahun 2013.
Meski demikian Pemkab Minut tetap tenang dan bertekad merebut kembali piala Adipura seperti disampaikan Wabup Ir. Joppi Lengkong pada tahun 2017 mendatang.
“Tahun 2017, meraih piala Adipura menjadi harga mati,” tegas Lengkong, baru-baru ini.
Menurutnya, Minut atau Airmadidi tak mengikuti penilaian Adipura tahun ini karena Pemkab Minut masih fokus dalam pembenahan sistem pengelolaan sampah.
“Kita bangun dulu sistemnya. Terlebih bagaimana membentuk tanggungjawab kebersihan dari bawah mulai dari desa dan kelurahan,” kata Wabup.
Salah satunya, desa-desa bisa menggunakan dana desa untuk membeli motor roda tiga pengangkut sampah guna mengangkut sampah ke tempat-tempat penampungan sampah sementara (TPS) milik desa. Selanjutnya truk-truk armada sampah mengangkut sampah di TPS ke TPA di Airmadidi Bawah.
“Tahun ini ketambahan dua unit armada sampah dan tahun-tahun berikutnya kita akan tambah lagi. Apalagi tahun ini TPA Airmadidi akan mulai menerapkan sistem sanitary landfill. Biarlah tahun ini, (piala Adipura) kita lepas dulu tapi tahun depan Piala Adipura menjadi harga mati,” pungkas Wabup.(***/findamuhtar)
Airmadidi-Tahun 2016, Minahasa Utara kembali gagal mendapat piala Adipura.
Kegagalan ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak Minut terakhir meraih piala bergengsi di bidang kebersihan dan pengelolaan sampah di tahun 2013.
Meski demikian Pemkab Minut tetap tenang dan bertekad merebut kembali piala Adipura seperti disampaikan Wabup Ir. Joppi Lengkong pada tahun 2017 mendatang.
“Tahun 2017, meraih piala Adipura menjadi harga mati,” tegas Lengkong, baru-baru ini.
Menurutnya, Minut atau Airmadidi tak mengikuti penilaian Adipura tahun ini karena Pemkab Minut masih fokus dalam pembenahan sistem pengelolaan sampah.
“Kita bangun dulu sistemnya. Terlebih bagaimana membentuk tanggungjawab kebersihan dari bawah mulai dari desa dan kelurahan,” kata Wabup.
Salah satunya, desa-desa bisa menggunakan dana desa untuk membeli motor roda tiga pengangkut sampah guna mengangkut sampah ke tempat-tempat penampungan sampah sementara (TPS) milik desa. Selanjutnya truk-truk armada sampah mengangkut sampah di TPS ke TPA di Airmadidi Bawah.
“Tahun ini ketambahan dua unit armada sampah dan tahun-tahun berikutnya kita akan tambah lagi. Apalagi tahun ini TPA Airmadidi akan mulai menerapkan sistem sanitary landfill. Biarlah tahun ini, (piala Adipura) kita lepas dulu tapi tahun depan Piala Adipura menjadi harga mati,” pungkas Wabup.(***/findamuhtar)