Airmadidi-Kinerja Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) kembali menuai sorotan.
Ini terkait dengan jumlah THL yang dinilai berlebihan sehingga memboroskan anggaran daerah, serta cara kerja para THL yang kurang maksimal.
Sementara di Minut masih membutuhkan banyak guru dan tenaga kesehatan, sedangkan upah guru serta tenaga kesehatan yang ada saat ini masih rendah.
“Kami Fraksi Restorasi Keadilan Indonesia (RKI) meminta bupati untuk meninjau ulang THL di Pemkab Minut, mengangkat guru honor TK dan SD juga tenaga kesehatan untuk diberikan honor yang pantas,” ujar Ketua Fraksi RKI Minut Denny Sompie, dalam pemandangan umum fraksi, di paripurna DPRD Minut terkait pembahasan APBD Minut 2017, Selasa (11/10/2016).
Usulan RKI pun langsung ditanggapi Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan.
Di tahun 2017 nanti, bupati menegaskan akan memberikan prioritas bagi para guru honor serta tenaga kesehatan.
“Guru honor harus dapat perhatian. Dan harus diberikan upah yang sesuai, demikian juga dengan tenaga kesehatan,” kata bupati seraya mengingatkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) untuk memperhatikan penyampaiannya untuk ditata dalam penganggaran.
Bupati bahkan menkritisi kinerja honor alias THL kontrak yang ada di Pemkab Minut yang tidak bekerja dengan tanggung jawab.
“Kalau honor THL tidak betul, lebih baik kasih orang yang kerja betul! Dan kalau honor THL yang tidak suka masuk kalau perlu diputuskan saja kontraknya,” tegas Bupati sembari mengatakan lebih baik membiayai guru honor dan tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras, daripada menggaji sejumlah THL yang ada di SKPD namun tidak kerja maksimal.(findamuhtar)
Airmadidi-Kinerja Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) kembali menuai sorotan.
Ini terkait dengan jumlah THL yang dinilai berlebihan sehingga memboroskan anggaran daerah, serta cara kerja para THL yang kurang maksimal.
Sementara di Minut masih membutuhkan banyak guru dan tenaga kesehatan, sedangkan upah guru serta tenaga kesehatan yang ada saat ini masih rendah.
“Kami Fraksi Restorasi Keadilan Indonesia (RKI) meminta bupati untuk meninjau ulang THL di Pemkab Minut, mengangkat guru honor TK dan SD juga tenaga kesehatan untuk diberikan honor yang pantas,” ujar Ketua Fraksi RKI Minut Denny Sompie, dalam pemandangan umum fraksi, di paripurna DPRD Minut terkait pembahasan APBD Minut 2017, Selasa (11/10/2016).
Usulan RKI pun langsung ditanggapi Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan.
Di tahun 2017 nanti, bupati menegaskan akan memberikan prioritas bagi para guru honor serta tenaga kesehatan.
“Guru honor harus dapat perhatian. Dan harus diberikan upah yang sesuai, demikian juga dengan tenaga kesehatan,” kata bupati seraya mengingatkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) untuk memperhatikan penyampaiannya untuk ditata dalam penganggaran.
Bupati bahkan menkritisi kinerja honor alias THL kontrak yang ada di Pemkab Minut yang tidak bekerja dengan tanggung jawab.
“Kalau honor THL tidak betul, lebih baik kasih orang yang kerja betul! Dan kalau honor THL yang tidak suka masuk kalau perlu diputuskan saja kontraknya,” tegas Bupati sembari mengatakan lebih baik membiayai guru honor dan tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras, daripada menggaji sejumlah THL yang ada di SKPD namun tidak kerja maksimal.(findamuhtar)