JAKARTA – Setelah menyampaikan 7 butir kebohongan publik pemerintah yang disampaikan langsung ke Presiden melalui pertemuan di istana negara pada Senin 17 Januari 2011 lalu, maka atas inisiatif pemuda lintas agama melakukan pertemuan dan diskusi di Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) dengan tema “Youth Religious Leaders on Good Governance” pada hari Kamis, 20 January 2011 bertempat CDCC Office, Jl. Kemiri no 24, Menteng, Jakarta.
Diskusi yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan pemuda, akademisi muda, aktivis pemuda, perwakilan kedutaan asing, pimpinan pemuda lintas agama dan berbagai media, menampilkan empat pembicara masing masing Ahmad-Norma Permata,Phd (Pemuda Muhhamadiyah), Dr.Andang Binawan (Pemuda Katolik), Luluk Nur Hamidah,Msi.MPA (Pemuda Nahdatul Ulama) dan Ferol Warouw, ST.MSc (Dep.Pemuda Remaja PGI) dengan Keynote Speaker Prof. Dr. M. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhhamadiyah) yang juga merupakan pelopor gerakan anti kebohongan publik dari para tokoh agama.
Hasil diskusi menekankan pada gerakan pemuda Indonesia terutama lintas agama untuk bersama menyelamatkan Indonesia sekaligus men”support” gerakan anti kebohongan yang telah dicetuskan oleh para tokoh agama.
Dalam diskusi tersebut, korupsi yang sementara merajalela terutama di dunia birokrasi dianggap sebagai persoalan utama yang harus segara diselesaikan terutama oleh pemerintah sehingga kelompok pemuda interfaith diharapkan mulai berani mempelopori gerakan pembaharuan seperti yang pernah dilakukan di tahun 1998 dalam bentuk reformasi. Jika korupsi tidak menjadi fokus penanganan pemerintah maka pemuda lintas agama siap untuk kembali turun kejalan mendesak pemerintah agar lebih tegas terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Selanjutnya melalui dibentuk “forum kaum muda lintas agama menolak korupsi ” yang bertujuan mengawal pemberantasan korupsi di Indonesia yang dipelopori oleh kaum muda. Gerakan lanjutan yang akan dilakukan bersama-sama dengan tokoh agama menyuarakan pemberantasan korupsi dan anti kebohongan publik. (abm)
JAKARTA – Setelah menyampaikan 7 butir kebohongan publik pemerintah yang disampaikan langsung ke Presiden melalui pertemuan di istana negara pada Senin 17 Januari 2011 lalu, maka atas inisiatif pemuda lintas agama melakukan pertemuan dan diskusi di Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) dengan tema “Youth Religious Leaders on Good Governance” pada hari Kamis, 20 January 2011 bertempat CDCC Office, Jl. Kemiri no 24, Menteng, Jakarta.
Diskusi yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan pemuda, akademisi muda, aktivis pemuda, perwakilan kedutaan asing, pimpinan pemuda lintas agama dan berbagai media, menampilkan empat pembicara masing masing Ahmad-Norma Permata,Phd (Pemuda Muhhamadiyah), Dr.Andang Binawan (Pemuda Katolik), Luluk Nur Hamidah,Msi.MPA (Pemuda Nahdatul Ulama) dan Ferol Warouw, ST.MSc (Dep.Pemuda Remaja PGI) dengan Keynote Speaker Prof. Dr. M. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhhamadiyah) yang juga merupakan pelopor gerakan anti kebohongan publik dari para tokoh agama.
Hasil diskusi menekankan pada gerakan pemuda Indonesia terutama lintas agama untuk bersama menyelamatkan Indonesia sekaligus men”support” gerakan anti kebohongan yang telah dicetuskan oleh para tokoh agama.
Dalam diskusi tersebut, korupsi yang sementara merajalela terutama di dunia birokrasi dianggap sebagai persoalan utama yang harus segara diselesaikan terutama oleh pemerintah sehingga kelompok pemuda interfaith diharapkan mulai berani mempelopori gerakan pembaharuan seperti yang pernah dilakukan di tahun 1998 dalam bentuk reformasi. Jika korupsi tidak menjadi fokus penanganan pemerintah maka pemuda lintas agama siap untuk kembali turun kejalan mendesak pemerintah agar lebih tegas terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Selanjutnya melalui dibentuk “forum kaum muda lintas agama menolak korupsi ” yang bertujuan mengawal pemberantasan korupsi di Indonesia yang dipelopori oleh kaum muda. Gerakan lanjutan yang akan dilakukan bersama-sama dengan tokoh agama menyuarakan pemberantasan korupsi dan anti kebohongan publik. (abm)