Langowan, BeritaManado.com — Perlahan tapi pasti, lokasi pertama didirikannya Gereja Katolik di Langowan mulai terkuak lebih jelas berdasarkan kesaksian beberapa umat Katolik dan golongan lain.
Beberapa waktu lalu, penelusuran sejarah BeritaManado.com mengindikasikan bahwa lokasi yang dimaksud adalah sebuah rumah makan yang ada di Desa Amongena Dua Kecamatan Langowan Timur, tepatnya depan Toko Alfamart.
Adalah Fentje Londah (73) yang berkenan memberikan sedikit kesaksian sekaligus penegasan bahwa lokasi yang dikasud memang benar merupakn tempat berdirinya Gereja Katolik.
Bahkan Om Fentje sapaan sehari-hari mengajak wartawan BeritaManado.com dan menunjukkan sebuah tempat yang pernah dilakukan penggalian lubang WC pada tahun 1970-an yang pada akhirnya menemukan segenggam kemenyan dan Sibori (tempat hosti).
“Berdasarkan penemuan tersebut dan ditambah dengan kesaksian dari orangtua saya, akhirnya saya meyakini bahwa tanah termasuk yang saya dan isteri tinggali saat ini adalah bagian dari lahan Gereja Katolik zaman dahulu,” kaanya, Selasa (23/10/2018).
(Frangki Wullur)
Langowan, BeritaManado.com — Perlahan tapi pasti, lokasi pertama didirikannya Gereja Katolik di Langowan mulai terkuak lebih jelas berdasarkan kesaksian beberapa umat Katolik dan golongan lain.
Beberapa waktu lalu, penelusuran sejarah BeritaManado.com mengindikasikan bahwa lokasi yang dimaksud adalah sebuah rumah makan yang ada di Desa Amongena Dua Kecamatan Langowan Timur, tepatnya depan Toko Alfamart.
Adalah Fentje Londah (73) yang berkenan memberikan sedikit kesaksian sekaligus penegasan bahwa lokasi yang dikasud memang benar merupakn tempat berdirinya Gereja Katolik.
Bahkan Om Fentje sapaan sehari-hari mengajak wartawan BeritaManado.com dan menunjukkan sebuah tempat yang pernah dilakukan penggalian lubang WC pada tahun 1970-an yang pada akhirnya menemukan segenggam kemenyan dan Sibori (tempat hosti).
“Berdasarkan penemuan tersebut dan ditambah dengan kesaksian dari orangtua saya, akhirnya saya meyakini bahwa tanah termasuk yang saya dan isteri tinggali saat ini adalah bagian dari lahan Gereja Katolik zaman dahulu,” kaanya, Selasa (23/10/2018).
(Frangki Wullur)