MANADO – Untuk memantapkan pengetahuan praktis tentang usaha pemeliharan ternak sapi, mahasiswa faklutas peternakan unsrat diberi bantuan modal mengelola usaha peternakan sapi sendiri.
Menurut Dekan Fakultas Peternakan Unsrat Prof. DR. Marie Najoan, MS, bantuan modal awal sekitar Rp 70.000.000, berasal dari pimpinan universitas dalam hal ini pembantu rektor bidang kemahasiswaan Unsrat.
Para mahasiswa diberi kesempatan merencanakan sendiri usaha tersebut, mereka didampingi para dosen yang ditunjuk oleh dekan, khususnya dosen yang terkait dengan mata kuliah usaha peternakan. Kata dekan perempuan pertama di fakultas peternakan unsrat ini.
Selanjutnya kata Najoan, selama proses pemeliharaan semua yang terlibat langsung adalah mahasiswa, mulai dari pembuatan kandang, pemberian makanan, perawatan kesehatan sampai pada pemasarannya nanti ditangani langsung oleh mahasiswa. Para dosen hanya mendampingi sekaligus memberikan bimbingan.
“Dana yg diberikan sifatnya bergulir, karena kelanjutannya akan digunakan oleh adik-adik mereka nanti, karena itu diharapkan usaha tersebut tidak boleh gagal” kata Najoan.
Sementara itu Herman Tiwow salah satu dosen pendamping mengatakan, lokasi yang dipilih adalah dikecamatan Langoan minahasa , pertimbangannya selain karena iklim dan topografinya cocok untuk usaha peternakan sapi, juga karena pertimbangan jarak antara kampus dengan lokasi relative mudah dijangkau.
Para dosen pembimbing lainnya sempat mengusul agar lokasinya di lahan fakultas peternakan saja, agar mahasiswa bisa memantau setiap saat, namun karena pertimbangan dampak lingkungan maka diputuskan di kecamatan Langoan (Joly L).
MANADO – Untuk memantapkan pengetahuan praktis tentang usaha pemeliharan ternak sapi, mahasiswa faklutas peternakan unsrat diberi bantuan modal mengelola usaha peternakan sapi sendiri.
Menurut Dekan Fakultas Peternakan Unsrat Prof. DR. Marie Najoan, MS, bantuan modal awal sekitar Rp 70.000.000, berasal dari pimpinan universitas dalam hal ini pembantu rektor bidang kemahasiswaan Unsrat.
Para mahasiswa diberi kesempatan merencanakan sendiri usaha tersebut, mereka didampingi para dosen yang ditunjuk oleh dekan, khususnya dosen yang terkait dengan mata kuliah usaha peternakan. Kata dekan perempuan pertama di fakultas peternakan unsrat ini.
Selanjutnya kata Najoan, selama proses pemeliharaan semua yang terlibat langsung adalah mahasiswa, mulai dari pembuatan kandang, pemberian makanan, perawatan kesehatan sampai pada pemasarannya nanti ditangani langsung oleh mahasiswa. Para dosen hanya mendampingi sekaligus memberikan bimbingan.
“Dana yg diberikan sifatnya bergulir, karena kelanjutannya akan digunakan oleh adik-adik mereka nanti, karena itu diharapkan usaha tersebut tidak boleh gagal” kata Najoan.
Sementara itu Herman Tiwow salah satu dosen pendamping mengatakan, lokasi yang dipilih adalah dikecamatan Langoan minahasa , pertimbangannya selain karena iklim dan topografinya cocok untuk usaha peternakan sapi, juga karena pertimbangan jarak antara kampus dengan lokasi relative mudah dijangkau.
Para dosen pembimbing lainnya sempat mengusul agar lokasinya di lahan fakultas peternakan saja, agar mahasiswa bisa memantau setiap saat, namun karena pertimbangan dampak lingkungan maka diputuskan di kecamatan Langoan (Joly L).