BITUNG – Tonaas Brigade Manguni Indonesia (BMI) Kota Bitung, Fabian Kaloh, menyatakan, masyarakat Sulut patut berbangga dengan adanya pengakuan dari Keraton Surakarta, Solo, kepada Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang, dengan memberikan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).
”Bagi saya, kita harus melihat penghargaan itu sebagai pengakuan rakyat Jawa, khususnya Keraton Surakarta terhadap eksistensi SHS dalam pengabdiannya selama ini, itu berarti masyarakat Sulut harus bangga dengan SH Sarundajang yang merupakan kepala daerah yang mendapat penghargaan dari daerah lain, ”ujar Sekretaris Dewan Pembina Kota Bitung ini.
Fabian yang merupakan Ketua Kaum Bapak Katolik Paroki St Antonius de Padua, Girian ini menyatakan, penghargaan ini akan memotivasi SHS bersama seluruh rakyat Sulut untuk berbuat lebih baik lagi bagi daerah ini. Fabian yang pernah disekolahkan Pemprov di Yogya, tahu persis bahwa pemberian gelar kerajaan ini tidak mudah, sangat sulit karena harus melalui pertimbangan yang matang, sebab kalau salah memberikan gelar bisa di protes Solo bahkan rakyat Jawa secara keseluruhan. Jadi gelar yang diberikan bagi SHS patut dibanggakan oleh seluruh rakyat Sulut.
”Ini khan hebat, pengakuan tokoh adat, tepatnya salah satu kerajaan di tanah Jawa, terhadap putra Minahasa, dalam hal ini SHS, ”tukasnya. (abm)
BITUNG – Tonaas Brigade Manguni Indonesia (BMI) Kota Bitung, Fabian Kaloh, menyatakan, masyarakat Sulut patut berbangga dengan adanya pengakuan dari Keraton Surakarta, Solo, kepada Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang, dengan memberikan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).
”Bagi saya, kita harus melihat penghargaan itu sebagai pengakuan rakyat Jawa, khususnya Keraton Surakarta terhadap eksistensi SHS dalam pengabdiannya selama ini, itu berarti masyarakat Sulut harus bangga dengan SH Sarundajang yang merupakan kepala daerah yang mendapat penghargaan dari daerah lain, ”ujar Sekretaris Dewan Pembina Kota Bitung ini.
Fabian yang merupakan Ketua Kaum Bapak Katolik Paroki St Antonius de Padua, Girian ini menyatakan, penghargaan ini akan memotivasi SHS bersama seluruh rakyat Sulut untuk berbuat lebih baik lagi bagi daerah ini. Fabian yang pernah disekolahkan Pemprov di Yogya, tahu persis bahwa pemberian gelar kerajaan ini tidak mudah, sangat sulit karena harus melalui pertimbangan yang matang, sebab kalau salah memberikan gelar bisa di protes Solo bahkan rakyat Jawa secara keseluruhan. Jadi gelar yang diberikan bagi SHS patut dibanggakan oleh seluruh rakyat Sulut.
”Ini khan hebat, pengakuan tokoh adat, tepatnya salah satu kerajaan di tanah Jawa, terhadap putra Minahasa, dalam hal ini SHS, ”tukasnya. (abm)