Manado — Toleransi antar umat beragama ditanah Minahasa bukan sesuatu yang baru, tapi sudah sejak lama terjalin dengan baik dan harmonis, saat ini bagaimana kita menjaga dan melestarikannya.
Hal ini dikatakan oleh Ketua DPD KNPI Kota Manado, Erick G. Kawatu, SE, MM, dalam kegiatan Buka Puasa bersama & Silaturahmi dengan berbagai elemen Pemuda dan Panti asuhan Ar-Rahma Cereme, yang mengangkat tema “Pemuda Manado Bersatu Lawan Terorisme”, Minggu (10/6/2018), bertempat di TKB.
“Ketika Imam Bonjol beserta pengikutnya diasingkan di tanah Toar Lumimuut, orang Minahasa menerima dengan baik buktinya ada Kampung Jawa di Tondano dan Minahasa bahkan terjadi kawin mawin. Bangunan toleransi yang harmonis jangan sampai dirusak oleh kepentingan sekelompok orang apalagi kelompok teroris yang mengatasnamakan agama,” ujar Erick Kawatu.
Menurut Erick Kawatu, teroris bukan agama tapi pribadi, untuk itu jangan sampai terjadi ketakutan terhadap agama tertentu karena semua agama mengajarkan kebaikan dan kebenaran. Tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan apalagi aksi-aksi teroris.
“Bulan Ramadhan ini adalah moment strategis untuk introspeksi diri, bagaimana menjadi pribadi yang berharga bagi orang lain. Saya mengajak semua elemen pemuda dari dedominasi agama di Kota Manado untuk tetap bersatu ditengah pluralisme,” ujar Erick Kawatu.
Ketua DPD KNPI Kota Manado juga berharap, perkokoh komitmen kebangsaan ditengah perbedaan, jalin persatuan dan kesatuan melawan teroris di Kota Manado tercinta.
“Jangan sampai perbedaan pilihan politik ditahun politik menjadikan kita terkotak-kotak yang berujung pada disintegrasi bangsa,” pungkas Erick Kawatu.
(rds)
Manado — Toleransi antar umat beragama ditanah Minahasa bukan sesuatu yang baru, tapi sudah sejak lama terjalin dengan baik dan harmonis, saat ini bagaimana kita menjaga dan melestarikannya.
Hal ini dikatakan oleh Ketua DPD KNPI Kota Manado, Erick G. Kawatu, SE, MM, dalam kegiatan Buka Puasa bersama & Silaturahmi dengan berbagai elemen Pemuda dan Panti asuhan Ar-Rahma Cereme, yang mengangkat tema “Pemuda Manado Bersatu Lawan Terorisme”, Minggu (10/6/2018), bertempat di TKB.
“Ketika Imam Bonjol beserta pengikutnya diasingkan di tanah Toar Lumimuut, orang Minahasa menerima dengan baik buktinya ada Kampung Jawa di Tondano dan Minahasa bahkan terjadi kawin mawin. Bangunan toleransi yang harmonis jangan sampai dirusak oleh kepentingan sekelompok orang apalagi kelompok teroris yang mengatasnamakan agama,” ujar Erick Kawatu.
Menurut Erick Kawatu, teroris bukan agama tapi pribadi, untuk itu jangan sampai terjadi ketakutan terhadap agama tertentu karena semua agama mengajarkan kebaikan dan kebenaran. Tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan apalagi aksi-aksi teroris.
“Bulan Ramadhan ini adalah moment strategis untuk introspeksi diri, bagaimana menjadi pribadi yang berharga bagi orang lain. Saya mengajak semua elemen pemuda dari dedominasi agama di Kota Manado untuk tetap bersatu ditengah pluralisme,” ujar Erick Kawatu.
Ketua DPD KNPI Kota Manado juga berharap, perkokoh komitmen kebangsaan ditengah perbedaan, jalin persatuan dan kesatuan melawan teroris di Kota Manado tercinta.
“Jangan sampai perbedaan pilihan politik ditahun politik menjadikan kita terkotak-kotak yang berujung pada disintegrasi bangsa,” pungkas Erick Kawatu.
(rds)