Manado – Dengan bergejolaknya kawasan Filipina Selatan yang disebut sejumlah pihak sebagai akibat gerakan separatis kelompok ISIS, Indonesia khususnya provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Filipina langsung meningkatkan penjagaan di perbatasan terutama Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud dengan mengirim pasukan TNI dan Brimob Polda Sulut.
Upaya pihak TNI-Polri yang tanpa ragu bertekad mempertahankan dan menjaga kedaulatan NKRI ini pun didukung penuh oleh Ormas Kristen Benteng Nusantara, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD Sulut Benteng Meikel Maringka SH kepada BeritaManado.com.
“Kita tentu wajib mendukung TNI-Polri, apalagi dengan situasi seperti sekarang, tugas dan tanggunjawab yang mereka pikul tidaklah ringan. Mereka perlu dukungan dan bantuan dari kita karena NKRI bukan hanya milik TNI-Polri tapi juga milik kita semua,” ujar Meikel.
Dukungan dan bantuan yang bisa diberikan masyarakat bagi TNI-Polri disebut Meikel yaitu mempercayakan bagian perbatasan kepada TNI-Polri, sementara masyarakat mengawasi dan menjaga wilayah masing-masing dari kelompok-kelompok yang mengajarkan paham-paham radikal yang merupakan cikal bakal gerakan terorisme.
“Yang harus kita waspadai justru bukan oknum-oknum teroris yang dari Mindanau, tapi justru oknum-oknum yang justru sudah ada di Manado yang sedang mempersiapkan kekuatan untuk membuat gerakan teror di Manado. Karena kalau diperhatikan, sebenarnya kaum-kaum ekstrim ini sudah ada di Manado, namun masih sementara menyusun kekuatan,” tambahnya.
Kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat TNI-Polri serta mantapnya persatuan sebagai warga NKRI tanpa memandang suku, agama dan ras serta pilihan politik dikatakan Meikel merupakan kekuatan yang wajib ditingkatkan.
“Persatuan harus kita tingkatkan. Kalau kita bersatu, kita pasti kuat,” tutupnya. (srisurya)