Talaud – Ombak tinggi dan angin kencang melanda Kecamatan Khusus Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara beberapa hari belakngan ini.
Kepada BeritaManado.com, Camat Stevenheiner Maarisit mengatakan, imbas dari cuaca ektrim tersebut, setidaknya dua kapal perintis tidak bisa berlabuh di dermaga Miangas.
“Kapal belum bisa berlabuh. Perintis Sabuk 38 rencana masuk pada hari kemarin dan untuk sabuk 51 hari ini. Tapi untuk penumpang Miangas yang naik di sabuk 38 sudah turun di desa Karatung kecamatan Nanusa. Sampai saat ini cuaca masih tetap sama,” ujar Steven.
Steven Maarisit dan warga Miangas pun berharap cuaca ektrim cepat berlalu karena stok logistik di pulau terluar Indonesia ini mendapat bahan pokok lewat para pedagang yang naik di kapal perintis.
“Kami tentu berharap cuaca ektrim ini cepat berlalu, sehingga transportasi kembali lancar dan masyarakat dengan mudah beraktivitas. Dampak dari cuaca ekstrik ini bahkan atap bandara Miangas sampai rusak,” tambahnya.
Informasi terkait kondisi terkini Miangas bahkan sudah disampaikan sejumlah awak media kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan untuk selanjutnya ditindaklanjuti. (srisurya)
Baca juga:
Ikuti juga, liputan langsung wartawan BeritaManado.com dari Pulau Miangas saat kunjungan Presiden Joko Widodo:
- Kunjungi Miangas, Ini Masalah Yang Menarik Perhatian Presiden Joko Widodo
- Dampingi Presiden RI Ke Pulau Terluar, OLLY DONDOKAMBEY Harapkan Hal Ini
- Presiden Tantang Warga Miangas Jawab Soal, Ini Hal Lucu Yang Terjadi
- Tegas !!! Resmikan 3 Bandara Di Miangas, Presiden Tegaskan Perbatasan Harus Jadi Beranda Terdepan
Talaud – Ombak tinggi dan angin kencang melanda Kecamatan Khusus Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara beberapa hari belakngan ini.
Kepada BeritaManado.com, Camat Stevenheiner Maarisit mengatakan, imbas dari cuaca ektrim tersebut, setidaknya dua kapal perintis tidak bisa berlabuh di dermaga Miangas.
“Kapal belum bisa berlabuh. Perintis Sabuk 38 rencana masuk pada hari kemarin dan untuk sabuk 51 hari ini. Tapi untuk penumpang Miangas yang naik di sabuk 38 sudah turun di desa Karatung kecamatan Nanusa. Sampai saat ini cuaca masih tetap sama,” ujar Steven.
Steven Maarisit dan warga Miangas pun berharap cuaca ektrim cepat berlalu karena stok logistik di pulau terluar Indonesia ini mendapat bahan pokok lewat para pedagang yang naik di kapal perintis.
“Kami tentu berharap cuaca ektrim ini cepat berlalu, sehingga transportasi kembali lancar dan masyarakat dengan mudah beraktivitas. Dampak dari cuaca ekstrik ini bahkan atap bandara Miangas sampai rusak,” tambahnya.
Informasi terkait kondisi terkini Miangas bahkan sudah disampaikan sejumlah awak media kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan untuk selanjutnya ditindaklanjuti. (srisurya)
Baca juga:
Ikuti juga, liputan langsung wartawan BeritaManado.com dari Pulau Miangas saat kunjungan Presiden Joko Widodo:
- Kunjungi Miangas, Ini Masalah Yang Menarik Perhatian Presiden Joko Widodo
- Dampingi Presiden RI Ke Pulau Terluar, OLLY DONDOKAMBEY Harapkan Hal Ini
- Presiden Tantang Warga Miangas Jawab Soal, Ini Hal Lucu Yang Terjadi
- Tegas !!! Resmikan 3 Bandara Di Miangas, Presiden Tegaskan Perbatasan Harus Jadi Beranda Terdepan