Manado – Tanpa agenda jelas, para anggota DPRD Kota Manado memilih untuk duduk gembira (Dugem) setiap hari di gedung wakil rakyat.
Hal ini disebabkan oleh karena 40 legislator Kota Manado belum memiliki pimpinan defitif yang menjadi syarat utama para wakil rakyat ini melaksanakan berbagai agenda resmi.
“Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 16 tahun 2009, pimpinan sementara ditindak sebagai fasilitator terbentuknya fraksi dan terpilihnya ketua definitif. Alasan itulah yang membuat kami anggota dewan belum bisa berbuat banyak,” kata Boby Daud, anggota DPRD Kota Manado ini.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Leo Sondakh pun mengakui bahwa tiga partai besar pemilik kursi pimpinan definitif yakni Demokrat, PDIP dan Golkar belum memasukkan usulan nama pimpinan definitif.
“Sampai sekarang belum baru PDIP memasukkan SK pimpinan definitif. Sedangkan Demokrat dan Golkar belum memasukkan SK. Mungkin saja dalam waktu dekat akan segera dimasukkan,” ujar Sondakh. (leriandokambey)
Manado – Tanpa agenda jelas, para anggota DPRD Kota Manado memilih untuk duduk gembira (Dugem) setiap hari di gedung wakil rakyat.
Hal ini disebabkan oleh karena 40 legislator Kota Manado belum memiliki pimpinan defitif yang menjadi syarat utama para wakil rakyat ini melaksanakan berbagai agenda resmi.
“Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 16 tahun 2009, pimpinan sementara ditindak sebagai fasilitator terbentuknya fraksi dan terpilihnya ketua definitif. Alasan itulah yang membuat kami anggota dewan belum bisa berbuat banyak,” kata Boby Daud, anggota DPRD Kota Manado ini.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Leo Sondakh pun mengakui bahwa tiga partai besar pemilik kursi pimpinan definitif yakni Demokrat, PDIP dan Golkar belum memasukkan usulan nama pimpinan definitif.
“Sampai sekarang belum baru PDIP memasukkan SK pimpinan definitif. Sedangkan Demokrat dan Golkar belum memasukkan SK. Mungkin saja dalam waktu dekat akan segera dimasukkan,” ujar Sondakh. (leriandokambey)