MANADO – Dengan adanya dua versi kepemimpinan atas kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) hasil KLB yakni Ketua Umum Fahd El Fouz A Rafiq dengan Sekjen Cupli Risman, serta Ketua versi Kongres Papua yakni Ketum Muhammad Rifai Darus dan Sirajuddin Abdul Wahab sebagai Sekjen ikut mempengaruhi hingga di daerah.
Buktinya, di Provinsi Sulut sendiri terdapat kepengurusan KNPI versi Fahd-Risman yang awalnya memberikan mandat kepada Kristovorus Deky Palinggi (KDP) sebagai Ketua KNPI DPD Sulut dan belakangan ini mandat tersebut dikabarkan telah berpindah tangan kepada Richard Pesik.
(Baca: Kristovorus Deky Palinggi Disebut Bukan Ketua KNPI Sulut Versi Fahd A Rafiq)
Sementara itu, untuk kepengurusan versi Rifai-Wahab, Ketua DPD KNPI Sulut dijabat oleh Jackson Kumaat.
(Baca : KNPI Sulut Gandeng BADKO HMI Gelar Dialog Kepemudaan dan Buka Puasa)
Menariknya, kedua kubu DPD KNPI Sulut tersebut tampak aktif menggelar kegiatan-kegiatan, meskipun Jackson Kumaat lebih terdengar gaung kepemimpinannya, sementara KDP ataupun Richard Pesik aktif melakukan konsolidasi.
Terkait adanya kepemimpinan dua versi pada wadah berhimpun seluruh Organisasi Kepemudaan (OKP) tersebut, tampaknya tidak mempengaruhi terhadap OKP-OKP yang ada di Sulut.
Sebagaimana yang diungkapkan Wakil Sekretaris GM FKPPI Sulut, Firman Mustika bahwa, keberadaan dua kepengurusan DPP KNPI tersebut tidak akan berdampak buruk kepada OKP.
“Memang sangat disayangkan jika persoalan di pusat, ikut berdampak pada kepengurusan KNPI di daerah. Tapi saya rasa, ini tidak berpengaruh bagi OKP-OKP. Karena, saya menilai pola kepemimpinan yang ada di KNPI bersifat pragmatis dalam tanda kutip menurut saya,” kata tokoh muda yang akrab disapa Bung Ai ini.
Wakil Sekretaris Bidang (Wasekbid) Badko HMI Sulut-Gorontalo ini pun berharap, permasalahan yang ada diinternal KNPI ini segera diselesaikan, sehingga masyarakat tidak dibingungkan soal kubu mana yang sebenarnya sah dalam kepengurusan di KNPI pusat maupun di Sulut pada khususnya.
“Pastinya semua OKP berharap permasalah ini segera berakhir. Karena KNPI sebelumnya juga sempat terjadi dua kubu, tapi itu hanya berlaku di pusat dan di daerah tidak terkena dampaknya. Tapi hal yang berbeda saat ini terjadi, dimana dampak dua versi kepemimpinan di pusat ikut mempengaruhi kepengurusan di daerah. Buktinya, Jacko (Kumaat, red) tidak sendiri memimpin KNPI Sulut tapi ada KNPI Sulut versi KDP,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini dipublish belum mendapat konfirmasi dari Kristovorus Deky Palinggi. KDP tidak menjawab telepon dan pesan singkat yang dikirimkan.
(leriandokambey)