Ass Vice President Area Manado, Slamet Raharjo melakukan klarifikasi kepada Taufik Tumbelaka
Manado – Visi Bank Mandiri ingin menjadi bank terbesar di Asia Tenggara tidak diimbangi pelayanan prima. Pasalnya, diduga mesin ATM bank terbesar di Indonesia ini menyimpan uang rusak yang merugikan pelanggan pengguna ATM.
Kekecewaan warga seperti dialami Taufik Tumbelaka, warga Desa Suwaan, Minahasa Utara, saat mengambil uang di ATM Bank Mandiri di Supermarket Starway, eks Borobudur Paal Dua, Minggu (4/10/2015), sekitar pukul 14.00 WITA.
Diceritakan Tumbelaka, dari uang Rp400.000 yang diambil sebanyak 8 lembar dengan pecahan Rp50.000, terdapat 3 lembar diantaranya dalam kondisi rusak, sobekan hanya disambung menggunakan selotip.
“Saya kecewa bank sekelas Bank Mandiri ini menyiapkan uang rusak di ATM. Saya kuatir uang ini tidak bisa diterima ketika digunakan berbelanja. Setahu saya bank harus menyortir, uang rusak tidak lagi dimasukkan di mesin ATM. Menurut saya ini kesalahan fatal,” tutur Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Senin (5/10/2015) siang, sambil menunjukkan bukti uang rusak disertai struk pengambilan.
Dikonfirmasi wartawan terkait keluhan pelanggan, manajemen Bank Mandiri melalui Slamet Raharjo, Ass Vice President Area Manado hanya menyalahkan vendor, yakni pihak ketiga yang bekerja-sama dengan Bank Mandiri yang bertugas memasukkan uang di ATM.
“Saya sudah dilaporin. Kami bekerja-sama dengan dua vendor, yang bertugas memasukkan uang di ATM sesuai wilayah. Mereka yang menjaga termasuk menyortir uang sebelum dimasukkan ke ATM.
Terima-kasih sudah melapor karena kami memiliki alasan untuk menegur,” ujar Slamet Raharjo kepada Taufik Tumbelaka dan wartawan yang melakukan konfirmasi, siang tadi.
Selanjutnya pihak Bank Mandiri melakukan penggantian 3 lembar uang rusak disertai berita acara. Sementara Tumbelaka menjelaskan alasan melapor agar pihak bank segera melakukan perbaikan pelayanan terutama pelayanan dari mesin ATM.
“Meskipun dirugikan secara material dan inmaterial seperti hari ini mestinya saya istirahat di rumah karena kurang sehat badan, saya memutuskan cepat melapor agar rekaman CCTV masih ada, terutama kerugian dan kejadian ini tidak dialami pelanggan lain,” terang Tumbelaka. (jerrypalohoon)