AMURANG — Pembangunan Pastori Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Pinasungkulan, lewat Panitia Pembangunan sedang dilaksanakan. Pelaksanaan melalui usaha pencarian dana untuk pembangunan tersebut. Sementara anggaran pada pembangunan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 650 juta. Tetapi, karena campur tangan Tuhan, maka panitia dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 1 miliar lebih.
Demikian dikatakan Ketua Komisi Pembangunan Pastori GMIM Sion Pinasungkulan, Pnt Hendrik Walean SE kepada sejumlah media di Kantor DPRD Minsel Kamis (6/10) tadi. Menurut Walean, karena sudah dipercayakan Ketua BPMJ Pdt Warongan-Mokat, STh bersama pelsus dan anggota jemaat. Maka, komisi pembangunan pun langsung berusaha untuk mendapatkan dana tersebut.
‘’Dan hasilnya, sebanyak Rp 1 miliar lebih bisa dipenuhinya. Padahal, sesuai target panitia untuk membangun pastori tersebut hanya menelan sekitar Rp 650 juta. Namun demikian, sisa dari pengumpulan dana akan diberikan ke kas jemaat,’’ ujar Walean.
Diakuinya, bahwa dari 16 kolom yang ada di GMIM Sion Pinasungkulan wilayah Modoinding ini, bahwa setiap kolom memberikan partisipasinya. Bahkan, hasil rapat majelis jemaat, per kolom menyetor Rp 25 juta. Dan ternyata semuanya tercapai.
‘’Semua karena campur tangan Tuhan. Maka, semua kolom dan jemaat dapat memberikannya. Puji Tuhan, tak sia-siakan.,’’ sebut anggota DPRD Minsel dari Fraksi Partai Golkar ini.
Lanjut urainya, pencarian dana dilakukan dengan membuka kotak sumbangan, sumbangan umumnya dari spontanitas jemaat, juga sampul partisipasi dari jemaat yang ada. Ketika selesai putaran satu yang dilakukan oleh 16 kolom, ternyata hasilnya Rp 1.105 miliar, hasil itu cukup memuaskan dan sangat sunguh luar biasa, padahal direncanakan target pembangunan Rp 650 juta.
“Saya bersyukur kepada Tuhan, ini semua atas campur tangan Nya, karena kedahsyatanNya maka bisa tembus Rp 1.105 M,” ujar Walean yang juga sebagai anggota DPRD Minsel komisi I ini.
Ditambahkan Hendrik, ternyata ada tiga kolom yang mendapat dana diatas target diantaranya kolom 14 Rp 126 Juta/minggu, kolom 6 Rp 118 juta/minggu dan kolom 1 Rp 111 juta/minggu, sedangkan kolom lainya dibawah rata-rata seratus juta,” ujar Hendrik. (ape)