Disela persiapan ajang spektakuler Festival Film Indonesia 2017 ( Baca: Berlangsung Spektakuler, Ini Pemenang FFI 2017 ) yang dipusatkan di Manado pada 11 November kemarin, yang belum tentu akan terjadi lagi di waktu akan datang di daerah ini, perhatian saya mendadak tertuju ke Surabaya.
Ada apa di ibukota provinsi Jawa Timur ini?
Saya sungguh surprise adanya informasi yang menyebutkan, sedikitnya 8 kab/kota di Sulut, melalui Dinas Pariwisata (Dispar) nya masing-masing, sementara mengikuti ajang promosi pasar wisata domestik potensial bertajuk Kemilau Sulawesi 2017.
Saya menjadi terkejut sekaligus bangga. Mengapa? Karena selama ini saya melihat antusiasme Pemkab/Pemkot mengutus Disparbud mereka ke ajang promosi khusus wisata masih kurang. Kalau pun ikut, kesannya asal-asalan dalam performance dan tanpa target pemasukan segmen iven yang terukur, outcome oriented.
Apalagi saat mengikuti update para Kadisparbud di medsos, facebook, instagram hingga grup wa seperti Duta Wisata Sulut yang diadmin dua aktivis pariwisata Sulut di Jakarta Jerry Tawaluyan dan Soraya, termasuk di grup Satgas Pariwisata Sulut, terlihat antusiasme mereka. Berjuang. Mengenalkan potensi obyek wisata mereka.
“Mari jo ke Talaud. Ada wisata Pulau Sara di sana,” pekik Kadisparbud Talaud.
“Hallooo.. di Sulut ada Boltim atau Bolmong Timur. Kami memiliki aneka potensi dan atraksi wisata dab budaya,” balas Kadisparbud Boltim Rizky Lamaluta.
Saya terharu dengan antusiasme ini.
Pariwisata Sulut bangkit! Ada spirit baru membangun melalui pariwisata.
Saya harus mengakui, dibalik antusiasme penuh semangat tim Disparbud Kab/Kota, saya harus menyatakan salute untuk Gubernur Bapak Olly Dondokambey.
Sebab. Nyata, Pak Olly -didampingi Wagubnya Steven Kandouw, telah memajukan sektor pariwisata di Sulut, meski baru setahun lebih memimpin daerah ini. Dan itu sangat dirasakan kemajuannya. Bahkan pariwisata pun kemudian melead sektor lain maju.
Sebagai remind saja bagi kita. Yang saya maksudkan dengan bukti capaian kemajuan pariwisata di Sulut yang dimotori Pak Gub Olly adalah, membludaknya arus wisatawan asing yang sejak Januari sd paroh pekan awal Nopember sdh mendekati 75 ribu orang dan turis domestik sekitar 1.6 juta orang.
Ini ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah ini yang kian membaik.
Bahkan dalam release ekonomi outlook Sulut di kwartal tiga lalu, Bank Indonesia dan BPS menyebutkan, sektor jasa dan perdagangan sebagai sektor yang ikut mengalami kemajuan dan mempengaruhi dinamika kemajuan ekonomi masyarakat daerah ini.
Padahal, Sulut yang sebelumnya mengandalkan sektor kemaritiman (usaha perikanan dan kelautan dgn serapan tenaga kerja yang tidak sedikit) sempat mengalami kegalauan perlambatan ekonomi karena sektor ini terpengaruh pada moratorium sektor perikanan yang dicetuskan Menteri Perikanan dan Kelautan.
Nyatanya? di tengah kegalauan tersebut, Pariwisata tiba-tiba menyeruak sebagai salah satu sektor yang ikut menyelamatkan pertumbuhan ekonomui daerah ini.
Paling tidak, sebagaimana dilansir Bank Indonesia dan BPS, booming wisatawan ikut memicu pembagunan aneka jasa akomodasi dan perdagangan wisata seperti hotel, resort restoran, spa, tour operator, dan aneka bisnis jasa lainnya. Intinya, serapan tenaga kerja pun terjadi.
Belum lagi di sektor pertanian dan perikanan. Sebagai dampak booming pariwisata, petani serta nelayan ikut mengalami kenaikan konsumsi sayur dan buah hingga ikan yg harus disajikan di hotel, resort dan restoran yang rame dikunjungi turis.
Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Provinsi merelase laporan, hingga kwartal 3 2017, nilai tukar petani dan nelayan di Sulut meningkat. Bisa mencapai 100 persen dibandingkan sebelumnya.
Sebab, para turis yang datang ke Sulut, rata-rata menghabiskan dana antara Rp10-25 juta untuk turis Asia Pasifik, rp25-50 juta untuk turis Eropa dan Amerika.
Sedangkan turis domestik, meski pembelanjaan hanya berkisar rp5-10 juta tapi potensi mereka ke Sulut sungguh banyak dan itu harus diperhitungkan.
Inilah bukti kerja keras, cerdasan hebat bapak Gubernur Olly Dondokambey dengan tandemnya bapak Steven Kandouw sebagai Wagub dalam mewujudkan rangkak capaian positif kemajuan perekonomian Sulut yang ikut dimotori sektor pariwisata ini.
“Luar biasa capaian kemajuan pariwisata di Sulut yg belum pernah terlihat selama ini,” pujian Menteri Pariwisata RI Arief Yahya pun dialamatkan kepada Gubernur Olly dan sudah tentu masyarakat Sulut yang ada 15 kab/kota yang ikut antusias merasakan dampak kemajuan pariwisata ini.
Kesadaran masyarakat inilah yang saya maksudkan sebagai sebuah spirit baru yang berhembus di kalangan masyarakat dan kepala daerah serta perangkat hingga stakeholder di seluruh daerah di Sulut.
“Pariwisata adalah sektor potensial dan yg paling cepat mendorong kemajuan ekonomi, khususnya pengentasan kemiskinan dan serapan tenaga kerja di Sulut,” tegas Kepala Biro Ekonomi dan SDA DR Frangky Manumpil.
Kembali ke antusiasme para Kadisparbud se Sulut yang sedang berjibaku di Surabaya dalam ajang Kemilau Sulawesi.
Ajang ini sendiri dilaksanakan sejak Jumat 10/11 sd Minggu 12/11. Kemilau Sulawesi saat ini menjadi iven roadshow promosi potensi wisata dan investasi kota-kota di Sulawesi yang dilaksanakan tiap tahun bergantian di kota-kota potensi besar segmen wisatawan domestik.
Ajang yang tahun ini dipusatkan di Surabaya itu, di back up penuh Kemenpar RI dan kini sedang naik daun.
Nah, di ajang inilah, para Kadisparbud kab/kota degan tim dan stakeholder mereka, yang merupakan ujung tombak pariwisata Sulut ini, sedang berjibaku. Berjualan untuk menjaring wisatawan ke daerah mereka.
“Kami di sini banyak mendapat perhatian pelaku wisata dan traveller domestik di Jawa yg antusias mengunjuni stand kami di ajang Kemilau Sulawesi,” aku Agustivo Tumundo Kadisparbud Minahasa dan Wulan Roere Kabid Promosi Dispar Tomohon, bersamaan.
Baik Tumundo maupun Wulan Roeroe, sama-sama mengakui, adanya semangat baru memajukan pariwisata sangat terasa hingga di daerah kab/kota, setahun terakhir sejak Gubernur Olly memimpin.
Pernyataan keduanya dikaitkan aktivitas mereka bersama tim Disparbud kab/kota se Sulut yang sedang berjuang, “jualan” di pasar wisata Kemilau Sulawesi adalah sebuah bukti optimisme bahwa pariwisata di Sulut akan terus maju dan maju sebagai leading sektor kemajuan daerah ini.
Bahkan terungkap jelas sebuah sinerjitas dan kolaborasi positif yg telah terjadi, antara Disparbud kab/kota dan di Sulut. Hal mana, sebelumnya, kondisi positif ini kurang terlihat.
Luar biasa hebat!
Torang harapkan. Harmonisasi seperti ini sekaligus warning yang harus dijaga terus.
Bahkan duet OD-SK kiranya diingatkan, untuk selalu mengevaluasi semangat tim tangguh di Dispar Provinsi, agar tim ini tetap inovatif, kreatif dalam semangatnya membangun dan terus membangun destinasi, atraksi, promosi.
Termasuk jeli dan cepat tanggap untuk menjaga harmonisasi antar stakeholder, lembaga serta sinerji kab/kota tsb.
Akhir kata. Selamat berjuang kawan-kawan pariwisata kab/kota yang lagi berada di Surabaya.
Semoga jualannya sukses dan terjadi deal/transaksi kunjungan wisatawan ke Sulut di waktu mendatang.
Maju terus pariwisata Sulut.
Bravo Pak Gubernur Olly,
Pak Wagub Steven,
Para Bupati dan Para Walikota se Sulut,
dan seluruh masyarakat dan stakeholder pariwisata.
Maju terus dan jangan lelah memajukan pariwisata yg sdh terbukti sbg sektor pengentas kemiskinan dan pemicu kemajuan ekonomi paling cepat (pinjam kalimat Menteri Pariwisata RI Bpk Arief Yahya)
******
Di atas ketinggian 36 ribu kaki, melintasi udara Kalimantan Timur bersama Citilink mdc-cgk, 12 Nov 2017.
Baca juga: