Manado – Warga Kelurahan Sinkil Dua menuding Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Manado tidak memiliki sopan santun. Pasalnya, pengerjaan proyek drainase yang dilasanakan sepanjang di Kelurahan Kombos Barat hingga Singkil Dua itu tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap masyarakat.
“Kami merasa tidak ada sopan santun ini Dinas PU. Persoalannya, kenapa ada pengerjaan drainase tidak diberitahukan ke masyarakat terlebih dahulu. Karena proyek ini sudah merusak jalan setapak yang sering dilalui warga dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi kami warga masyarakat disini,” kata Selpi Samodara, warga Kelurahan Singkil Dua ini.
Sementara itu, Arthur Rahasia anggota DPRD Kota Manado, membenarkan adanya keluhan warga tersebut. Dikatakannya, dengan adanya proyek ini membuat rasa tidak nyaman masyarakat yang terkena dampak langsung dari pelaksanaan proyek tersebut.
“Ia butul itu. Saya ada disaat masyarakat memblokir pengerjaan drainase. Katanya tidak ada pemberitahuan ke warga dan aparat kelurahan setempat. Masalahnya, jika diinfokan sebelumnya, warga sudah mempersiapkan jalan alternatif untuk dilalui kendaraan karena salah satu jalan masuk proyek drainase sehingga kendaraan tidak bisa melalui jalan itu. Makanya warga marah besar. Himbau saya, sebaiknya jika ada proyek seperti ni dari pihak manapun harus memberikan pemberitahuan ke pemerintah setempat dan nantinya diteruskan ke masyarakat,” tutur Rahasia.
Terkait keluhan warga ini, upaya koonfirmasi yang dilakukan BeritaManado.com ke Dinas PU Kota Manado tidak berhasil karena Kepala Dinas PU Ferry Siwi sulit dihubungi. (leriandokambey)
Manado – Warga Kelurahan Sinkil Dua menuding Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Manado tidak memiliki sopan santun. Pasalnya, pengerjaan proyek drainase yang dilasanakan sepanjang di Kelurahan Kombos Barat hingga Singkil Dua itu tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap masyarakat.
“Kami merasa tidak ada sopan santun ini Dinas PU. Persoalannya, kenapa ada pengerjaan drainase tidak diberitahukan ke masyarakat terlebih dahulu. Karena proyek ini sudah merusak jalan setapak yang sering dilalui warga dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi kami warga masyarakat disini,” kata Selpi Samodara, warga Kelurahan Singkil Dua ini.
Sementara itu, Arthur Rahasia anggota DPRD Kota Manado, membenarkan adanya keluhan warga tersebut. Dikatakannya, dengan adanya proyek ini membuat rasa tidak nyaman masyarakat yang terkena dampak langsung dari pelaksanaan proyek tersebut.
“Ia butul itu. Saya ada disaat masyarakat memblokir pengerjaan drainase. Katanya tidak ada pemberitahuan ke warga dan aparat kelurahan setempat. Masalahnya, jika diinfokan sebelumnya, warga sudah mempersiapkan jalan alternatif untuk dilalui kendaraan karena salah satu jalan masuk proyek drainase sehingga kendaraan tidak bisa melalui jalan itu. Makanya warga marah besar. Himbau saya, sebaiknya jika ada proyek seperti ni dari pihak manapun harus memberikan pemberitahuan ke pemerintah setempat dan nantinya diteruskan ke masyarakat,” tutur Rahasia.
Terkait keluhan warga ini, upaya koonfirmasi yang dilakukan BeritaManado.com ke Dinas PU Kota Manado tidak berhasil karena Kepala Dinas PU Ferry Siwi sulit dihubungi. (leriandokambey)