Ratahan – Ketua tim kampanye Partai Demokrat (PD) Minahasa Tenggara (Mitra) Max Ogotan, secara tegas menyatakan telah terjadi kecurangan saat pleno rekapitulasi perhitungan suara hasil Pemilu
Legislatif (Pileg) 9 April, di PPK Kecamatan Touluaan, Senin (14/4/2014).
Kepada wartawan Ogotan menjelaskan, sesuai aturan, pelaksanaan pleno rekapitulasi perhitungan hasil suara harus dilakukan secara terbuka dan bias disaksikan masyarakat umum. Hanya saja itu tidak dilakukan oleh PPK Kecamatan Touluaan saat pleno kemarin. Dimana pelaksanaan pelno hanya disaksikan kalangan PPK sendiri.
“Dengan demikian, kami Partai Demokrat berkesimpulan pleno rekapitulasi perhitungan hasil suara di PPK Touluaan sarat akan kecurangan,” tegas Ogotan, Selasa (15/5).
PD sendiri lanjut Ogotan, saat pleno di KPU akan meminta plano C1 di semua TPS yang ada di 12 kecamatan se-Mitra untuk dibuka kembali. Sebab apa yang terjadi di PPK Touluaan tersebut, menjadi sampel adanya indikasi kecurangan pelaksanaan Pileg di Mitra, khususnya ditingkatan PPK.
“Ini juga tak lepas karena lemahnya pengawasan dari Panwascam. Kalo mereka bekerja sebagaimana mestinya tentu ini tidak akan terjadi,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Touluaan Mintje Mokosuli saat dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. “Semua dilakukan secara terbuka. Saksi dari tujuh partai bersama Panwas hadir dan menyaksikan langsung pelaksanaan pleno tadi malam, demikian untuk masyarakat umum semua diberikan kesempatan menyaksikan jalannya pelno rekapitulasi. Jadi sangat tidak benar kalo kemudian disebutkan pleno PPK Touluaan sarat kecurangan,” papar Mokosuli.
Ratahan – Ketua tim kampanye Partai Demokrat (PD) Minahasa Tenggara (Mitra) Max Ogotan, secara tegas menyatakan telah terjadi kecurangan saat pleno rekapitulasi perhitungan suara hasil Pemilu
Legislatif (Pileg) 9 April, di PPK Kecamatan Touluaan, Senin (14/4/2014).
Kepada wartawan Ogotan menjelaskan, sesuai aturan, pelaksanaan pleno rekapitulasi perhitungan hasil suara harus dilakukan secara terbuka dan bias disaksikan masyarakat umum. Hanya saja itu tidak dilakukan oleh PPK Kecamatan Touluaan saat pleno kemarin. Dimana pelaksanaan pelno hanya disaksikan kalangan PPK sendiri.
“Dengan demikian, kami Partai Demokrat berkesimpulan pleno rekapitulasi perhitungan hasil suara di PPK Touluaan sarat akan kecurangan,” tegas Ogotan, Selasa (15/5).
PD sendiri lanjut Ogotan, saat pleno di KPU akan meminta plano C1 di semua TPS yang ada di 12 kecamatan se-Mitra untuk dibuka kembali. Sebab apa yang terjadi di PPK Touluaan tersebut, menjadi sampel adanya indikasi kecurangan pelaksanaan Pileg di Mitra, khususnya ditingkatan PPK.
“Ini juga tak lepas karena lemahnya pengawasan dari Panwascam. Kalo mereka bekerja sebagaimana mestinya tentu ini tidak akan terjadi,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Touluaan Mintje Mokosuli saat dikonfirmasi membantah tudingan tersebut. “Semua dilakukan secara terbuka. Saksi dari tujuh partai bersama Panwas hadir dan menyaksikan langsung pelaksanaan pleno tadi malam, demikian untuk masyarakat umum semua diberikan kesempatan menyaksikan jalannya pelno rekapitulasi. Jadi sangat tidak benar kalo kemudian disebutkan pleno PPK Touluaan sarat kecurangan,” papar Mokosuli.