Manado – Jemmy Rinto Sinambow (36) warga Kecamatan Wanea tidak menyangka dirinya menjadi korban penganiayaan oleh N yang adalah seorang seorang Camat. Ikhwal penganiayaan tersebut dilatar belakangi oleh kecemburuan pelaku terhadap korban.
“Saya memang selalu bersama istrinya, yang kebetulan adalah pimpinan saya di kantor. Saya sebagai supir ditempat saya bekerja. Tapi hubungan saya dengan istri pelaku hanya sebagai atasan dan bawahan,” ujar korban kepada Beritamanado.com di ruangan SPKT Polresta Manado, Kamis (16/6/16).
Korban pun kemudian menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. “Tadi pas selesai jam kantor, tiba-tiba pelaku datang dan melihat saya sambil bertanya ada hubungan apa dengan istrinya. Tapi, belum saya jawab, dia langsung menghajar saya berulang kali,” aku korban.
Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar disekitar dahi dan kedua mata. Korban yang tidak senang dengan perbuatan pelaku, langsung bergegas ke Polresta didampingi kedua rekan kerjanya untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Terkait laporan tersebut, Kapolresta Manado AKBP Suprayitno melalui Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi membenarkan adanya laporan tersebut. “Saat ini, laporannya sudah kami terima dan kami sedang meminta keterangan dari korban,” tutup Marsidi.
Sementara itu, kepada BeritaManado.com, oknum Camat mengakui jika kedatangannya ke tempat kerja istrinya sore tadi, bertujuan hanya untuk mengecek keberadaan sang istri.
Namun, ketika pelaku sampai di lobi kantor, Camat melihat korban yang sedang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Mungkin karena sakit hati, aksi pemukulan pun terjadi karena sebelumnya, Camat mengaku dirinya sudah beberapa kali menegur korban untuk menjauhi istrinya.
“Sudah tiga kali saya menegur dia supaya berhenti menggangu istri saya. Karena beberapa minggu yang lalu, saya melihat korban keluar dari tempat kos istri saya,” kata Camat bertubuh tegap ini. (rickypapalangi)
Manado – Jemmy Rinto Sinambow (36) warga Kecamatan Wanea tidak menyangka dirinya menjadi korban penganiayaan oleh N yang adalah seorang seorang Camat. Ikhwal penganiayaan tersebut dilatar belakangi oleh kecemburuan pelaku terhadap korban.
“Saya memang selalu bersama istrinya, yang kebetulan adalah pimpinan saya di kantor. Saya sebagai supir ditempat saya bekerja. Tapi hubungan saya dengan istri pelaku hanya sebagai atasan dan bawahan,” ujar korban kepada Beritamanado.com di ruangan SPKT Polresta Manado, Kamis (16/6/16).
Korban pun kemudian menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. “Tadi pas selesai jam kantor, tiba-tiba pelaku datang dan melihat saya sambil bertanya ada hubungan apa dengan istrinya. Tapi, belum saya jawab, dia langsung menghajar saya berulang kali,” aku korban.
Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar disekitar dahi dan kedua mata. Korban yang tidak senang dengan perbuatan pelaku, langsung bergegas ke Polresta didampingi kedua rekan kerjanya untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Terkait laporan tersebut, Kapolresta Manado AKBP Suprayitno melalui Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi membenarkan adanya laporan tersebut. “Saat ini, laporannya sudah kami terima dan kami sedang meminta keterangan dari korban,” tutup Marsidi.
Sementara itu, kepada BeritaManado.com, oknum Camat mengakui jika kedatangannya ke tempat kerja istrinya sore tadi, bertujuan hanya untuk mengecek keberadaan sang istri.
Namun, ketika pelaku sampai di lobi kantor, Camat melihat korban yang sedang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Mungkin karena sakit hati, aksi pemukulan pun terjadi karena sebelumnya, Camat mengaku dirinya sudah beberapa kali menegur korban untuk menjauhi istrinya.
“Sudah tiga kali saya menegur dia supaya berhenti menggangu istri saya. Karena beberapa minggu yang lalu, saya melihat korban keluar dari tempat kos istri saya,” kata Camat bertubuh tegap ini. (rickypapalangi)