TOMOHON, beritamanado.com – Nasib tragis dialami MD (48), warga Kelurahan Lansot Lingkungan II Kecamatan Tomohon Selatan yang tewas mengenaskan usai ditemukan bersimbah darah sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (21/8/2016) di kompleks Gereja GMIM Syalom Tumatangtang.
Korban saat ditemukan oleh Ferdy Wenur, Kepala Lingkungan 4 Kelurahan Tumatangtang dalam kondisi kritis dengan luka memar di bagian kepala dan wajah. Sebelum dtemukan sekarat, korban sempat terlihat diganggu oleh dua remaja yang saat itu sedang bernyanyi namun keduanya langsung berlalu.
Sekitar 15 menit kemudian mereka kembali mendatangi dan menganiaya korban. “Karena agak jauh dan dalam kondisi gelap, saya hanya bisa mendengar suara erangan dan teriakan. Saya lalu menghubungi polisi yang tingga di Tumatangtang. Saat saya dan polisi ke TKP, kedua remaja sudah tidak ada lagi di tempat kejadian sementara korban sudah terkapar di pinggir jalan,” jelas Wenur.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Gunung Maria namun ditolak dan dibawa ke Rumah Sakit Bethesda. Sayang, setelah dirawat secara intensif, pukul 08:45 Wita korban menghembuskan nafas terakhir. Dari penjelasan anggota keluarga, korban mengalami gangguan jiwa.
Kapolres Tomohon AKBP Monang Simanjuntak SIK melalui Kapolsek Tomohon Selatan Iptu Teddy Lengkey SH membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kita tetap mengumpulkan info untuk penyelidikan atas kasus ini,” terang Lengkey. (ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Nasib tragis dialami MD (48), warga Kelurahan Lansot Lingkungan II Kecamatan Tomohon Selatan yang tewas mengenaskan usai ditemukan bersimbah darah sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (21/8/2016) di kompleks Gereja GMIM Syalom Tumatangtang.
Korban saat ditemukan oleh Ferdy Wenur, Kepala Lingkungan 4 Kelurahan Tumatangtang dalam kondisi kritis dengan luka memar di bagian kepala dan wajah. Sebelum dtemukan sekarat, korban sempat terlihat diganggu oleh dua remaja yang saat itu sedang bernyanyi namun keduanya langsung berlalu.
Sekitar 15 menit kemudian mereka kembali mendatangi dan menganiaya korban. “Karena agak jauh dan dalam kondisi gelap, saya hanya bisa mendengar suara erangan dan teriakan. Saya lalu menghubungi polisi yang tingga di Tumatangtang. Saat saya dan polisi ke TKP, kedua remaja sudah tidak ada lagi di tempat kejadian sementara korban sudah terkapar di pinggir jalan,” jelas Wenur.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Gunung Maria namun ditolak dan dibawa ke Rumah Sakit Bethesda. Sayang, setelah dirawat secara intensif, pukul 08:45 Wita korban menghembuskan nafas terakhir. Dari penjelasan anggota keluarga, korban mengalami gangguan jiwa.
Kapolres Tomohon AKBP Monang Simanjuntak SIK melalui Kapolsek Tomohon Selatan Iptu Teddy Lengkey SH membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kita tetap mengumpulkan info untuk penyelidikan atas kasus ini,” terang Lengkey. (ReckyPelealu)