Manado – DPRD Sulut melaksanakan Rapat Paripurna Istimewa HUT ke 54 Provinsi Sulawesi Utara, 23 September 2018 yang dilaksanakan Senin (24/9/2018) siang.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Andrei Angouw, didampingi wakil ketua Stefanus Vreeke Runtu, Marthen Manopo dan Wenny Lumentut, dihadiri Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
Di awal rapat paripurna, Ketua DPRD Andrei Angouw, mengajak kepada masyarakat Sulawesi Utara menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2019 terdiri dari pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).
Andrei Angouw mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin eksekutif dan legislatif terbaik sesuai hati nurani melihat track record dan tidak terpengaruh politik uang.
Warga Sulut juga diingatkan terus menjaga persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi harmonisasi dan toleransi, tetap menjaga nama baik nyiur melambai sebagai daerah paling toleran di Indonesia senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama.
Menarik, seperti tahun sebelumnya, hadirin rapat paripurna terdiri dari kepala-kepala daerah, anggota DPRD, undangan khusus bahkan masyarakat umum hampir semuanya menggunakan pakaian daerah khas Sulawesi Utara.
Gubernur Olly Dondokambey yang mengenakan baju adat Minahasa dalam arahannya mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersatu membangun Sulut lebih hebat dan sejahtera.
“Kita satukan langkah, jangan mendua hati. Seperti kata penyair Chairil Anwar: kami sudah coba apa yang kami bisa, tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti empat-lima ribu nyawa,” jelas Olly Dondokambey.
Tidak terbantahkan selama 955 hari memegang kendali Pemprov Sulut, atau dari 12 Februari 2016 hingga 24 September 2018, pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw telah membawa Sulut meraih banyak prestasi dan kemajuan pembangunan di berbagai bidang.
Olly Dondokambey menuturkan sejumlah progres pembangunan Sulut yang dapat dilihat dari perkembangan makro pembangunan Sulawesi Utara. Diantaranya, pertumbuhan ekonomi Sulut, yang pada tahun 2015, masih berada pada angka 6,12 persen, terus meningkat, tahun 2017 berhasil mencapai angka 6,32 persen.
“Pencapaian ini jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,07 persen,” beber Olly Dondokambey pada rapat paripurna yang juga dihadiri Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Soni Sumarsono.
Terpisah kepada BeritaManado.com, anggota DPRD Sulut, Ir. Julius Jems Tuuk, diwawancarai di sela rapat paripurna, mengatakan 2 tahun 7 bulan pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw telah memberikan banyak kemajuan bagi Sulawesi Utara.
“Goals belum tercapai namun jika mengacu pada visi dan misi sesuai RPJMD di pemerintahan jalan tiga tahun ini sudah tercapai, bahkan beberapa bidang sudah lewat. Tapi secara over all belum karena tuntutan masyarakat semakin banyak,” tutur Jems Tuuk.
Anggota Fraksi PDI-Perjuangan ini, mengakui stimulus mengembalikan Sulut sebagai daerah nyiur melambai sementara dilakukan pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK).
“Dinas perkebunan bersusah payah membagikan ratusan bahkan jutaan bibit pohon namun hasilnya harus menunggu delapan hingga sepuluh tahun,” tandas Jems Tuuk.
Meski demikian, pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw menurut Jems Tuuk, sangat berhasil membangun di bidang pariwisata.
“Masyarakat sudah menikmati pembangunan di sektor pariwisata melalui usaha Gubernur Olly Dondokambey mendatangkan hampir 100 ribu wisatawan terbanyak dari Cina,” terang Jems Tuuk.
(AdvertorialDPRDSulut/JerryPalohoon)