Manado – Banyaknya makanan mengandung bahan berbahaya yang beredar di pasaran, membuat masyarakat resah. Setelah dihebohkan dengan beras plastik yang ditemukan di Bekasi dan beberapa daerah lain, kini Manado di hebohkan dengan kerupuk tahu yang diduga mengandung plastik.
Hal ini bermula dari temuan seorang warga yang mem-posting kecurigaannya terhadap kerupuk tahu berbahaya ini di jejaring sosial Facebook.
Lia, warga Kelurahan Kombos Barat Lingkungan 3, kepada beritamanado.com menyatakan kecurigaannya kalau makanan yang dijual di RM Mie Instant BK Samrat mengandung plastik.
“Sebagai bahan penelitian pribadi, kerupuk itu saya bungkus dan bawa pulang. Keesokan harinya kerupuk itu masih tore. Lalu saya coba bakar dan ternyata kerupuk menyala seperti membakar plastik”, ujarnya, Selasa (26/5/2015).
Lia berharap Dinas terkait segera menelusuri hal tersebut. “Dinas terkait kiranya segera menelusuri dan memeriksa tempat-tempat makan yang dicurigai karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat pun diharapkan lebih waspada lagi dan tidak jajan sembarangan mengingat zaman sekarang apapun dilakukan demi uang”, pungkasnya.
Hal ini pun mendapat respon masyarakat lain. “Di Jawa masyarakat ditakutkan dengan beras plastik, tapi di Manado justru ada gorengan diduga mengandung plastik. Saya kira hanya isu ternyata benar ada”,
tutur Endy Pianaung, warga Wonasa Kapleng. ( Sri Surya Pertama )
Manado – Banyaknya makanan mengandung bahan berbahaya yang beredar di pasaran, membuat masyarakat resah. Setelah dihebohkan dengan beras plastik yang ditemukan di Bekasi dan beberapa daerah lain, kini Manado di hebohkan dengan kerupuk tahu yang diduga mengandung plastik.
Hal ini bermula dari temuan seorang warga yang mem-posting kecurigaannya terhadap kerupuk tahu berbahaya ini di jejaring sosial Facebook.
Lia, warga Kelurahan Kombos Barat Lingkungan 3, kepada beritamanado.com menyatakan kecurigaannya kalau makanan yang dijual di RM Mie Instant BK Samrat mengandung plastik.
“Sebagai bahan penelitian pribadi, kerupuk itu saya bungkus dan bawa pulang. Keesokan harinya kerupuk itu masih tore. Lalu saya coba bakar dan ternyata kerupuk menyala seperti membakar plastik”, ujarnya, Selasa (26/5/2015).
Lia berharap Dinas terkait segera menelusuri hal tersebut. “Dinas terkait kiranya segera menelusuri dan memeriksa tempat-tempat makan yang dicurigai karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat pun diharapkan lebih waspada lagi dan tidak jajan sembarangan mengingat zaman sekarang apapun dilakukan demi uang”, pungkasnya.
Hal ini pun mendapat respon masyarakat lain. “Di Jawa masyarakat ditakutkan dengan beras plastik, tapi di Manado justru ada gorengan diduga mengandung plastik. Saya kira hanya isu ternyata benar ada”,
tutur Endy Pianaung, warga Wonasa Kapleng. ( Sri Surya Pertama )