Manado — Diskusi bahkan dialog publik kini lebih sering mengambil materi terkait radikalisme, khususnya bagaimana menangkal paham tersebut masuk lebih jauh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sulawesi Utara (Sulut) pun tak ketinggalan, bahkan deklarasi menolak radikalisme sempat mencuat di media sosial.
Tapi tanpa disadari, Sulut ternyata punya jurus ampuh menangkal radikalisme yang bahkan sudah diakui ditingkat nasional, yaitu toleransi.
Hal tersebut diungkap Denny Tewu, seorang akademisi, politisi dan pengusaha asal Sulut yang sukses berkiprah hingga ke mancanegara kepada BeritaManado.com dalam perbincangan beberapa waktu lalu.
“Untuk menangkal radikalisme, kita harus jadi toleran. Seperti yang terjadi di Sulut. Manado baru dapat penghargaan sebagai kota paling toleran di Indonesia. Ada juga daerah Bolaang Mongondouw (Bolmong). Masing-masing kuat akan ajaran agamanya, tapi juga masih bisa menerima pluralisme,” ujar Denny Tewu.
Manado kuat dengan kekristenannya, begitu juga Bolmong dengan ajaran Islam yang kental.
Meski demikian, lanjut Denny, pada kenyataannya, masyarakat di kedua daerah ini bahkan Sulut pada umumnya masih bisa hidup berdampingan dengan damai bersama penganut agama lain sampai suku yang berbeda.
“Meski kuat dengan agama yang dianut tetap menerima pluralisme. Itu yang hebat. Kalau semua daerah bisa seperti itu, Indonesia pasti Jaya,” kata Denny Tewu.
Baca juga berita terkait Denny Tewu:
- DENNY TEWU: Pancasila Bukan Pemadam Kebakaran
- Diungkap Denny Tewu, Orang Minahasa Suku Indonesia Terbesar di AS
- Denny Tewu Klaim Ketum DPP PDS Sah
- Denny Tewu Protes Draft Undang-Undang Pemilu hanya Cantumkan 3 Pilar Kebangsaan
Manado — Diskusi bahkan dialog publik kini lebih sering mengambil materi terkait radikalisme, khususnya bagaimana menangkal paham tersebut masuk lebih jauh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sulawesi Utara (Sulut) pun tak ketinggalan, bahkan deklarasi menolak radikalisme sempat mencuat di media sosial.
Tapi tanpa disadari, Sulut ternyata punya jurus ampuh menangkal radikalisme yang bahkan sudah diakui ditingkat nasional, yaitu toleransi.
Hal tersebut diungkap Denny Tewu, seorang akademisi, politisi dan pengusaha asal Sulut yang sukses berkiprah hingga ke mancanegara kepada BeritaManado.com dalam perbincangan beberapa waktu lalu.
“Untuk menangkal radikalisme, kita harus jadi toleran. Seperti yang terjadi di Sulut. Manado baru dapat penghargaan sebagai kota paling toleran di Indonesia. Ada juga daerah Bolaang Mongondouw (Bolmong). Masing-masing kuat akan ajaran agamanya, tapi juga masih bisa menerima pluralisme,” ujar Denny Tewu.
Manado kuat dengan kekristenannya, begitu juga Bolmong dengan ajaran Islam yang kental.
Meski demikian, lanjut Denny, pada kenyataannya, masyarakat di kedua daerah ini bahkan Sulut pada umumnya masih bisa hidup berdampingan dengan damai bersama penganut agama lain sampai suku yang berbeda.
“Meski kuat dengan agama yang dianut tetap menerima pluralisme. Itu yang hebat. Kalau semua daerah bisa seperti itu, Indonesia pasti Jaya,” kata Denny Tewu.
Baca juga berita terkait Denny Tewu:
- DENNY TEWU: Pancasila Bukan Pemadam Kebakaran
- Diungkap Denny Tewu, Orang Minahasa Suku Indonesia Terbesar di AS
- Denny Tewu Klaim Ketum DPP PDS Sah
- Denny Tewu Protes Draft Undang-Undang Pemilu hanya Cantumkan 3 Pilar Kebangsaan