Manado – Aksi damai yang dilakukan GMKI Manado di kantor DPRD Kota Manado yang awalnya berlangsung aman, akhirnya berujung ricuh.
Hal ini terjadi, saat sejumlah pihak Kepolisian mencoba berdialog dengan para mahasiswa agar menyampaikan orasi di luar gedung sambil menunggu surat pemberitahuan demo.
Entah siapa yang memulai, aksi adu jotos antara mahasiswa dan aparat kepolisian serta sejumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja pun terjadi.
Kepada BeritaManado.com, anggota dewan Sonny Lela yang sejak awal mengamati aksi demo berlangsung mengatakan bahwa, pihaknya telah bersikap koperatif untuk menerima aksi tersebut.
“Kami sudah berkali-kali mengatakan kepada mahasiswa, nanti kami saja yang menerima aksi ini. Tapi mereka bersih keras harus diterima oleh pimpinan dewan dan ketua Fraksi Demokrat. Disini sudah ada Anita De Blouwe yang merupakan wakil ketua fraksi. Tapi mereka tetap menolaknya,” kata Lela.
Pantauan wartawan, ketika aksi baku pukul terjadi, para mahasiswa pun berhamburan keluar dari kantor DPRD Manado. Tak pelak, sejumlah mahasiswa mengalami luka. Dan sejumlah awak media pun menjadi korban terkena gas air mata dan alat kejut (setrum) milik kepolisian.
Atas kejadian tersebut, sejumlah mahasiswa diamankan pihak kepolisian yang kemudian digelandang ke Mapolresta Manado. (leriandokambey)