Amurang – Debat publik yang digelar KPU Minahasa Selatan (Minsel) mengambil lokasi di ruang paripurna DPRD Minsel menghadirkan moderator yang berkopeten yakni DR. Tommy Ferddy Sumakul, SH. MH, Jumat (9/10/2015).
Diawali dengan Doa, selanjutnya sambutan Ketua KPU Minsel DR. Fanley Pangemanan yang menekankan agar para paslon mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya serta pada pendukung agar tidak saling memprovokasi atau mengeluarkan kata-kata kotor, apalagi menghina paslon.
Debat publik Cabup dan Cawabup Minahasa Selatan terdiri dari 4 segmen yakni penyampaian visi dan misi paslon, moderator menanyakan pernyataan berbeda kepada 3 paslon, masing paslon bertanya ke pasangan lain terkait topik debat seputar ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sang moderator yang adalah putra kelahiran Kemelembuai itu, tak luput mengarakan memfasilitasi para paslon serta debat publik agar berbobot.
Hal ini memang cukup berhasil, meski masih ada kekurangan yang perlu dibenahi dan bertambah agar perdebatan bisa menarik, berkualitas, menghasilkan pemikiran untuk kemajuan Minsel kedepan, sehingga masyarakat merasakannya. Hadir Forkompida, tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan dan anggota DPRD Minsel, jajaran Pemkab Minsel dan ratusan pendukung yang riuh mendukung pasangan masing-masing.
Banyak kalangan mengeluhkan persiapan KPU Minsel yang dinilai harus banyak dibenahi, khususnya pelayanan terhadap tamu dan undangan lainya yang nampak kegerahan tanpa ada ketersediaan air mineral.
“Kami harapkan debat publik kedepan perlu banyak pembenahan. Apalagi anggaran sebesar itu, pelayanan kepada tamu dan undangan sangat penting,” keluh Hesky Liando, generasi muda Minsel. (sanlylendongan)
Amurang – Debat publik yang digelar KPU Minahasa Selatan (Minsel) mengambil lokasi di ruang paripurna DPRD Minsel menghadirkan moderator yang berkopeten yakni DR. Tommy Ferddy Sumakul, SH. MH, Jumat (9/10/2015).
Diawali dengan Doa, selanjutnya sambutan Ketua KPU Minsel DR. Fanley Pangemanan yang menekankan agar para paslon mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya serta pada pendukung agar tidak saling memprovokasi atau mengeluarkan kata-kata kotor, apalagi menghina paslon.
Debat publik Cabup dan Cawabup Minahasa Selatan terdiri dari 4 segmen yakni penyampaian visi dan misi paslon, moderator menanyakan pernyataan berbeda kepada 3 paslon, masing paslon bertanya ke pasangan lain terkait topik debat seputar ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Sang moderator yang adalah putra kelahiran Kemelembuai itu, tak luput mengarakan memfasilitasi para paslon serta debat publik agar berbobot.
Hal ini memang cukup berhasil, meski masih ada kekurangan yang perlu dibenahi dan bertambah agar perdebatan bisa menarik, berkualitas, menghasilkan pemikiran untuk kemajuan Minsel kedepan, sehingga masyarakat merasakannya. Hadir Forkompida, tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan dan anggota DPRD Minsel, jajaran Pemkab Minsel dan ratusan pendukung yang riuh mendukung pasangan masing-masing.
Banyak kalangan mengeluhkan persiapan KPU Minsel yang dinilai harus banyak dibenahi, khususnya pelayanan terhadap tamu dan undangan lainya yang nampak kegerahan tanpa ada ketersediaan air mineral.
“Kami harapkan debat publik kedepan perlu banyak pembenahan. Apalagi anggaran sebesar itu, pelayanan kepada tamu dan undangan sangat penting,” keluh Hesky Liando, generasi muda Minsel. (sanlylendongan)