SIAU — Musim hujan yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Kepulauan Sitaro mulai berdampak dengan terserangnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang menghantui warga yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejumlah keluarga melaporkan kalau anak mereka kini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) yang ada di Manado karena fasilitas di RS Sawang tidak memadai.
“Anak kami sudah dalam kondisi kritis. Terpaksa sejak pekan lalu kami membawa ke RSU Prof Kandou. Kalau tidak seperti itu mungkin anak kami jadi korban. Untung saja kondisinya sudah agak membaik,” ujar Robby, warga Peling.
Informasi yang dihimpun tak hanya satu keluarga yang terpaksa berobat ke Manado, ternyata cukup banyak anak yang terserang DBD. Ini pun harus segera disikapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sitaro jangan sampai wabah DBD terus menjalar. “Kami minta Dinkes harus proaktif, jangan menunggu sudah ada korban jiwa baru bertindak. Nyawa tidak bisa diganti dengan uang kalau sudah terjadi,” sindir Moses, warga lainnya.
Kadis Dinkes Sitaro, dr Voolsje Rompis hingga masih belum bisa dihubungi. Berkali-kali nomor telponnya dalam kondisi tidak aktif.(nadine)
SIAU — Musim hujan yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Kepulauan Sitaro mulai berdampak dengan terserangnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang menghantui warga yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejumlah keluarga melaporkan kalau anak mereka kini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) yang ada di Manado karena fasilitas di RS Sawang tidak memadai.
“Anak kami sudah dalam kondisi kritis. Terpaksa sejak pekan lalu kami membawa ke RSU Prof Kandou. Kalau tidak seperti itu mungkin anak kami jadi korban. Untung saja kondisinya sudah agak membaik,” ujar Robby, warga Peling.
Informasi yang dihimpun tak hanya satu keluarga yang terpaksa berobat ke Manado, ternyata cukup banyak anak yang terserang DBD. Ini pun harus segera disikapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sitaro jangan sampai wabah DBD terus menjalar. “Kami minta Dinkes harus proaktif, jangan menunggu sudah ada korban jiwa baru bertindak. Nyawa tidak bisa diganti dengan uang kalau sudah terjadi,” sindir Moses, warga lainnya.
Kadis Dinkes Sitaro, dr Voolsje Rompis hingga masih belum bisa dihubungi. Berkali-kali nomor telponnya dalam kondisi tidak aktif.(nadine)