Catatan kecil dari balik Jeruji :
(Gebby Soputan – Staf PNS Dinas PU Kota Manado)
Menjadi orang PU (Dinas Pekerjaan Umum, res) memiliki tanggungjawab yang luar biasa besar bagi bangsa dan negara Republik Indonesia yang kuta cintai ini.
Terlebih di tengah upaya pemerintah dalam upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi yang memgiras yang rakyat,maka semakin besarlah tanggungjawab orang PU dalam pekerjaannya dibanding pegawai lain di lingkungan Pemerintah.
Adanya pelaksanaan Pembangunan Gelanggang Pemuda Youth Center di kota Manado di tahun 2012 menuntut tanggungjawab yang luar biasa besar kehati-hatian dan ketelitian yang amat sangat mengingat besarnya anggaran yang dipercayakan kementrian Pemuda dan olahraga kepada pemerintah kota Manado.
Semua yang terlibat,teristimewa pengawas lapangan yg dalam kegiatan ini sifatnya hanya diperbantukan dalam kegiatan ini mencurahkan tenaga dan pikiran, mengawas pekerjaan siang dan malam supaya pekerjaan ini bisa diselesaikan pada waktunya sekalipun dalam waktu yangbrelatif singkat (+_ 4-6 bln).
Melihat manajemen kerja dan semangat para pekerja yang tak kenal lelah memberikan “vitamin” penambah semangat bagi para pengawas lapangan juga harus bekerja extra keras karena ada juga pekerjaan-pekerjaan lain yang harus kami awasi yang juga menjadi tanggungjawab kami.
“Tanpa uang perjalanan dinas” Dengan penuh keikhlasan dan ketulusan kami jalankan tugas dan tanggungjawab yg diembankan atasan terhadap kami.
Bermodalkan uang sendiri kami pengawas harus tetap mengawas memasuki kawasan megamas dengan membayar parkiran yg dihitung berdasarkan waktu/lamanya parkiran.
Tanpa belas kasihan dari atasan dan kontraktor mengganti uang transportasi dan ongkos parkir,pekerjaan harus tetap berjalan mengejar batas waktu pelaksanaan yang memang singkat.
Waktu untuk keluarga dan rekreasi dikorbankan demi terbangunnya bangunan yang kelak akan menjadi kebanggan kota Manado ini.
Totalitas tenaga dan pikiran,waktu bahkan keuangan pribadi (biaya perjalanan dan uang makan,teristimewa karena sering lembur)telah dicurahkan dengan harapan bangunan ini berguna bagi generai muda kota Manado.
“Ironis” bahwa pengawas lapangan yang juga ditugaskan sebagai Tim PHO kini berada dibalik jeruji tahanan Polda SULUT. Dengan sangkaan yg sangat tidak masuk akal karna pengawas tidak ada wewenang dalam hal keuangan. Jadi dari sisi mana kami melakukan tindak “KORUPSI”
Ada begitu banyak berita simpang siur selama kurang lebih 2 tahun yang menyudutkan kami pengawas lapangan.
“Inikah bentuk penghargaan terhadap sebuah Totalitas Kerja?????”
Keyakinan kami,tugas telah dilaksanakan sesuai kewenangan kami dan harapan kami,Tuhan memberikan hikmat kepada semua yang terlibat dengan masalah ini untuk melihat dengan jernih dan hati nurani yang bersih. Demikian juga dengan orang2 yang beranggapan bahwa kami bersalah.. Kiranya dengan Cerdas dan cermat bisa memahami konteks yg sebenarnya.
“Tuhan Memberkati Kita Semua”
dari : Gebby, Sandra,Deyce,Maurits, Donald….
Catatan kecil dari balik Jeruji :
(Gebby Soputan – Staf PNS Dinas PU Kota Manado)
Menjadi orang PU (Dinas Pekerjaan Umum, res) memiliki tanggungjawab yang luar biasa besar bagi bangsa dan negara Republik Indonesia yang kuta cintai ini.
Terlebih di tengah upaya pemerintah dalam upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi yang memgiras yang rakyat,maka semakin besarlah tanggungjawab orang PU dalam pekerjaannya dibanding pegawai lain di lingkungan Pemerintah.
Adanya pelaksanaan Pembangunan Gelanggang Pemuda Youth Center di kota Manado di tahun 2012 menuntut tanggungjawab yang luar biasa besar kehati-hatian dan ketelitian yang amat sangat mengingat besarnya anggaran yang dipercayakan kementrian Pemuda dan olahraga kepada pemerintah kota Manado.
Semua yang terlibat,teristimewa pengawas lapangan yg dalam kegiatan ini sifatnya hanya diperbantukan dalam kegiatan ini mencurahkan tenaga dan pikiran, mengawas pekerjaan siang dan malam supaya pekerjaan ini bisa diselesaikan pada waktunya sekalipun dalam waktu yangbrelatif singkat (+_ 4-6 bln).
Melihat manajemen kerja dan semangat para pekerja yang tak kenal lelah memberikan “vitamin” penambah semangat bagi para pengawas lapangan juga harus bekerja extra keras karena ada juga pekerjaan-pekerjaan lain yang harus kami awasi yang juga menjadi tanggungjawab kami.
“Tanpa uang perjalanan dinas” Dengan penuh keikhlasan dan ketulusan kami jalankan tugas dan tanggungjawab yg diembankan atasan terhadap kami.
Bermodalkan uang sendiri kami pengawas harus tetap mengawas memasuki kawasan megamas dengan membayar parkiran yg dihitung berdasarkan waktu/lamanya parkiran.
Tanpa belas kasihan dari atasan dan kontraktor mengganti uang transportasi dan ongkos parkir,pekerjaan harus tetap berjalan mengejar batas waktu pelaksanaan yang memang singkat.
Waktu untuk keluarga dan rekreasi dikorbankan demi terbangunnya bangunan yang kelak akan menjadi kebanggan kota Manado ini.
Totalitas tenaga dan pikiran,waktu bahkan keuangan pribadi (biaya perjalanan dan uang makan,teristimewa karena sering lembur)telah dicurahkan dengan harapan bangunan ini berguna bagi generai muda kota Manado.
“Ironis” bahwa pengawas lapangan yang juga ditugaskan sebagai Tim PHO kini berada dibalik jeruji tahanan Polda SULUT. Dengan sangkaan yg sangat tidak masuk akal karna pengawas tidak ada wewenang dalam hal keuangan. Jadi dari sisi mana kami melakukan tindak “KORUPSI”
Ada begitu banyak berita simpang siur selama kurang lebih 2 tahun yang menyudutkan kami pengawas lapangan.
“Inikah bentuk penghargaan terhadap sebuah Totalitas Kerja?????”
Keyakinan kami,tugas telah dilaksanakan sesuai kewenangan kami dan harapan kami,Tuhan memberikan hikmat kepada semua yang terlibat dengan masalah ini untuk melihat dengan jernih dan hati nurani yang bersih. Demikian juga dengan orang2 yang beranggapan bahwa kami bersalah.. Kiranya dengan Cerdas dan cermat bisa memahami konteks yg sebenarnya.
“Tuhan Memberkati Kita Semua”
dari : Gebby, Sandra,Deyce,Maurits, Donald….