PENDIDIKAN – Lulus sarjana bukanlah akhir perjuangan seorang terdidik. Pengangguran menjadi masalah klasik di negeri ini, seorang sarjana diharapkan mampu mengimplentasikan hard skill semasa kuliah di Perguruan Tinggi.
Cicillia Serly Talumewo SH, gadis cantik lahir 1 Januari 1990, terbeban membantu orang tua usai mengakhiri pendidikan strata satu di Universitas Sam Ratulangi Manado. Cici, panggilan akrabnya, adalah salah-satu dari 954 wisudawan Unsrat pada rapat senat terbuka di Convention Centre Grand Kawanua, Selasa (22/02) siang.
Gadis murah senyum penyuka buah-buahan ini, bertekat hidup mandiri tanpa bergantung pada orang tua. “Saya harus mengapresiasi perjuangan orang tua kepada saya melalui pendidikan sampai lulus sarjana. Sebagai anak, saya harus berusaha mandiri. Pekerjaan tetap menjadi target saya selanjutnya,” tutur putri kesayangan pasangan Servy Talumewo dan Felike Tuyu, warga Desa Wineru, Kecamatan Poigar Bolmong.
Banyaknya anak muda yang putus sekolah, tak lupa Cici berpesan kepada generasi muda yang sementara mengecap pendidikan baik pendidikan dasar maupun yang sudah di Perguruan Tinggi, agar tidak menyia-nyiakan kesempatan bersekolah.
“Banyak yang putus sekolah karena tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan melalui orang tua. Setiap pemberian harus disyukuri, jangan kecewakan orang tua. Kalau kuliah tentu kuliahlah dengan benar, karena masa depan ditentukan diri kita sendiri bukan orang lain,” pungkasnya. (jry)
PENDIDIKAN – Lulus sarjana bukanlah akhir perjuangan seorang terdidik. Pengangguran menjadi masalah klasik di negeri ini, seorang sarjana diharapkan mampu mengimplentasikan hard skill semasa kuliah di Perguruan Tinggi.
Cicillia Serly Talumewo SH, gadis cantik lahir 1 Januari 1990, terbeban membantu orang tua usai mengakhiri pendidikan strata satu di Universitas Sam Ratulangi Manado. Cici, panggilan akrabnya, adalah salah-satu dari 954 wisudawan Unsrat pada rapat senat terbuka di Convention Centre Grand Kawanua, Selasa (22/02) siang.
Gadis murah senyum penyuka buah-buahan ini, bertekat hidup mandiri tanpa bergantung pada orang tua. “Saya harus mengapresiasi perjuangan orang tua kepada saya melalui pendidikan sampai lulus sarjana. Sebagai anak, saya harus berusaha mandiri. Pekerjaan tetap menjadi target saya selanjutnya,” tutur putri kesayangan pasangan Servy Talumewo dan Felike Tuyu, warga Desa Wineru, Kecamatan Poigar Bolmong.
Banyaknya anak muda yang putus sekolah, tak lupa Cici berpesan kepada generasi muda yang sementara mengecap pendidikan baik pendidikan dasar maupun yang sudah di Perguruan Tinggi, agar tidak menyia-nyiakan kesempatan bersekolah.
“Banyak yang putus sekolah karena tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan Tuhan melalui orang tua. Setiap pemberian harus disyukuri, jangan kecewakan orang tua. Kalau kuliah tentu kuliahlah dengan benar, karena masa depan ditentukan diri kita sendiri bukan orang lain,” pungkasnya. (jry)