BITUNG — Camat Aertembaga, Victorin Lengkong, diduga bermain mata dengan pihak pemilik tower di kelurahan Pateten I lingkungan II kecamatan Aertembaga. Pasalnya, ada sekitar 15 warga yang menyatakan menolak pembangunan tower tersebut, namun Lengkong tetap mengeluarkan surat rekomendasi pembangunan dengan dalih sudah tidak ada warga yang keberatan.
“Sampai saat ini kami tetap menyatakan menolak pembangunan tower tersebut dan itu kami tandai dengan pengumpulan tanda tangan 15 warga yang menyatakan penolakan, tapi kenapa pihak kelurahan dan kecamatan sudah memberikan rekomendasi,” kata salah-satu warga, Syane Pesik, siang tadi.
Penolakan warga atas pembangunan tower yang ditengarai milik Mitratel tersebut dikarenakan belum adanya sosialisasi dari pemilik tower. Apakah pembangunan tower tersebut tidak menimbulkan efek, seperti radiasi serta kemungkinan tower ambruk seperti di daerah lain karena lokasi pembangunannya yang ada di tengah-tengah pemukiman.
Sementara itu, Lengkong yang dikonfirmasi via telepon oleh sejumlah wartawan mengaku dirinya memang telah memberikan rekomendasi pembangunan tower. Mengingat sudah ada persetujuan dari warga yang ditandai dengan sejumlah tanda tangan yang menyatakan tidak keberatan.
“Memang pada awalnya saya menerima surat penolakan dari beberapa warga terhadap pembangunan tower tersebut, namun beberapa hari kemudian kembali saya menerima surat persetujuan dari warga yang menyatakan tidak keberatan lagi, lengkap dengan tanda tangan,” cetus Lengkong.
Dengan dasar tanda tangan sejumlah warga yang menyatakan setuju tersebut,
Lengkong kemudian mengeluarkan surat rekomendasi. Ditambah lagi sudah ada surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak kelurahan terkait pesetujuan pembangunan tower.
“Nah, saya jadi bingung jika masih ada warga yang mengaku keberatan karena jelas surat rekomendasi saya keluarkan beradasarkan bukti pengumpulan tanda tangan dari warga serta surat rekomendasi kelurahan,” jelas Lengkong.
Pun demikian, Lengkong mengaku telah meminta lurah untuk menghentikan untuk sementara waktu pembangunan tower tersebut. Dengan alasan masih ada warga yang menyatakan keberatan, serta ada istruksi dari Sekkot Bitung, Edison Humiang untuk menunda pembangunan tower tersebut. (en)