Airmadidi-Bupati Minahasa Utara (Minut) Vonnie Anneke Panambunan bersama Wakil Bupati Ir Joppi Lengkong menghadiri Paripurna Mendengarkan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang III Tahun 2017 dan Penutupan Masa Persidangan II Tahun Sidang III Tahun Sidang III Tahun 2017 DPRD Minut, Selasa (16/5/2017) malam.
Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Minut Berty Kapojos, didampingi Wakil Ketua I Shintya Rumumpe dan Wakil Ketua II Denny Wowiling, serta dihadiri personel DPRD Minut, Sekda Arnolus Wolajan, dan pimpinan Perangkat Daerah.
“Kami berharap, setiap hasil reses yang disampaikan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah demi pembangunan Minahasa Utara yang lebih baik,” ujar Berty Kapojos membuka sidang.
Sementara itu, empat legislator mewakili empat Daerah Pemilihan (Dapil) di Minut menyampaikan hasil reses.
Denny Sompie membacakan reses di Dapil I Kecamatan Likupang Timur, Likupang Barat, dan Wori mulai dari pembangunan sarana prasarana sekolah, pengadaan mesin pemgering padi, peningkatan tunjangan perangkat desa, pembangunan jalan setapak, pembuatan sumur bor, bantuan bagi warga lanjut usia, penambahan pembangunan jembatan ke Pulau Paniki dan Pulau Komang, pengadaan lapangan olahraga, pembangunan jalan lingkar Desa Talise, pembangunan kantor Desa Bulutui, pembangunan fasilitas MCK di tempat wisata.
Dapil ini juga konsisten memperjuangkan nasib pendidikan di desa yang sejauh ini hanya mengikuti jam operasi angkutan damri mengingat tidak adanya fasilitas transportasi umum lainnya, penambahan guru SD dan SMP, asuransi bagi nelayan, kejelasan status tanah tempat tinggal, dan lainnya.
Untuk Dapil II meliputi Kecamatan Kema dan Kauditan, dibacakan oleh Stefano Pangkerego.
Adapun kebutuhan warga di Dapil II, diantaranya pembangunan jalan penghubung ke lokasi wisata, pembangunan jalan ke akses pertanian, pebangunan jembatan Kema II-Tontalete, perbaikan jalan Desa Lilang, penambahan jaringan listrik di Desa Kema II, pengadaan rambu lalu lintas, pengaspalan jalan penghubung antar desa, rehabilitasi pembangunan Puskesdes, sarana air bersih bagi Desa Kema II dan Lilang, bantuan pengusaha kecil seperti tenda dan alat ketring, pembangunan sarana olahraga basket di SMPN 1 Treman, serta bantuan kelompok usaha ketring.
“Pembangunan jalan nasional yang melewati beberapa desa membuat penumpukan material di drainase sehingga merusak drainase, pemadaman lampu sering merusak barang elektronik warga, tenaga kesehatan di Watudambo, alokasi dana desa yang belum terealisasi tahun 2016 di Watudambo II,” kata Pangkerego.
Aspirasi masyarakat Dapil III meliputi Kecamatan Airmadidi dan Kalawat dibacakan Stendy Rondonuwu, yaitu terkait penataan ruang jalan protokol di Airmadidi Atas, pengadaan lampu jalan di Kelurahan Airmadidi Atas, Kalawat, Watutumou II dan Watutumou III.
Dibutuhkan juga pengadaan tempat pembungan sampah umum di Desa Watutumou, pengaspalan peningkatan rehabilitasi jalan Desa Kaleosan, Watutumou, Watutumou II, Watutumou III, dan di Perum Telkomas, sarana air bersih MCK di desa dan sekolah, peninjauan kembali proyek IPAL di Watutumou, jaringan pipa air bersih kepada masyarakat di Kelurahan Airmadidi Atas.
Para legislator Dapil ini juga menerima laporan bahwa tidak semua warga miskin terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), keabsahan perangkat desa tidak sesuai kesepakatan di Desa Kolongan, pengurusan administrasi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Minut lambat, pengembangan potensi pariwisata yang ada di Desa Watutumou seperti Batu Lotulung yaitu batu bertumbuh yang ukurannya tambah hari tambah besar, serta penyaluran tunjangan aparat desa.
Untuk Dapil IV meliputi Kecamatan Dimembe, Likupang Selatan, dan Talawaan, dibacakan Edwin Nelwan, diantaranya warga meminta bantuan alat kerja seperti kompresor, alat ketring, bantuan bagi kelompok tani, bantuan bagi tempat ibadah yang sedang membangun di Dimembe, bantuan bagi siswa berprestasi yang kurang mampu, pengadaan bus untuk siswa di Desa Pinilih, Klabat, Matungkas, Talawaan serta Mapanget, bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) diharapkan tepat sasaran, bantuan usaha kecil bagi masyarakat kurang mampu, bantuan rumah harus tepat sasaran, bantuan acara adat di Desa Laikit, Dimembe dan Matungkas, perbaikan drainase, pembangunan jalan desa yang terisolasi, pembangunan jalan produksi pertanian, pembangunan irigasi sawah, penyuluhan tentang bahaya narkoba di Desa Matungkas, sarana air bersih di Matungkas, Laikit dan Pinilih, penyelesaian jalan Desa Paniki, proposal lansia yang belum terealisasi dari Desa Tetei, listrik tegangan tinggi diusul dipindahkan demi menjaga keselamatan warga Desa Laikit, batasan usia untuk perangkat desa, kenaikan gaji aparat desa, pendidikan bagi seluruh perangkat desa, pengoperasian kembali terminal di Desa Tatelu.
Menanggapi seluruh reses ini, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan menerima penyampaian hasil sebagaimana kebutuhan masyarakat.
“Semua aspirasi masyarakat kami terima untuk kami kaji kembali berdasarkan skala prioritas untuk direalisasikan. Terima kepada anggota DPRD Minut yang telah menyerap aspirasi masyarakat ini demi kemajuan daerah yang kita cintai,” janji Panambunan.(findamuhtar)
Airmadidi-Bupati Minahasa Utara (Minut) Vonnie Anneke Panambunan bersama Wakil Bupati Ir Joppi Lengkong menghadiri Paripurna Mendengarkan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang III Tahun 2017 dan Penutupan Masa Persidangan II Tahun Sidang III Tahun Sidang III Tahun 2017 DPRD Minut, Selasa (16/5/2017) malam.
Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Minut Berty Kapojos, didampingi Wakil Ketua I Shintya Rumumpe dan Wakil Ketua II Denny Wowiling, serta dihadiri personel DPRD Minut, Sekda Arnolus Wolajan, dan pimpinan Perangkat Daerah.
“Kami berharap, setiap hasil reses yang disampaikan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah demi pembangunan Minahasa Utara yang lebih baik,” ujar Berty Kapojos membuka sidang.
Sementara itu, empat legislator mewakili empat Daerah Pemilihan (Dapil) di Minut menyampaikan hasil reses.
Denny Sompie membacakan reses di Dapil I Kecamatan Likupang Timur, Likupang Barat, dan Wori mulai dari pembangunan sarana prasarana sekolah, pengadaan mesin pemgering padi, peningkatan tunjangan perangkat desa, pembangunan jalan setapak, pembuatan sumur bor, bantuan bagi warga lanjut usia, penambahan pembangunan jembatan ke Pulau Paniki dan Pulau Komang, pengadaan lapangan olahraga, pembangunan jalan lingkar Desa Talise, pembangunan kantor Desa Bulutui, pembangunan fasilitas MCK di tempat wisata.
Dapil ini juga konsisten memperjuangkan nasib pendidikan di desa yang sejauh ini hanya mengikuti jam operasi angkutan damri mengingat tidak adanya fasilitas transportasi umum lainnya, penambahan guru SD dan SMP, asuransi bagi nelayan, kejelasan status tanah tempat tinggal, dan lainnya.
Untuk Dapil II meliputi Kecamatan Kema dan Kauditan, dibacakan oleh Stefano Pangkerego.
Adapun kebutuhan warga di Dapil II, diantaranya pembangunan jalan penghubung ke lokasi wisata, pembangunan jalan ke akses pertanian, pebangunan jembatan Kema II-Tontalete, perbaikan jalan Desa Lilang, penambahan jaringan listrik di Desa Kema II, pengadaan rambu lalu lintas, pengaspalan jalan penghubung antar desa, rehabilitasi pembangunan Puskesdes, sarana air bersih bagi Desa Kema II dan Lilang, bantuan pengusaha kecil seperti tenda dan alat ketring, pembangunan sarana olahraga basket di SMPN 1 Treman, serta bantuan kelompok usaha ketring.
“Pembangunan jalan nasional yang melewati beberapa desa membuat penumpukan material di drainase sehingga merusak drainase, pemadaman lampu sering merusak barang elektronik warga, tenaga kesehatan di Watudambo, alokasi dana desa yang belum terealisasi tahun 2016 di Watudambo II,” kata Pangkerego.
Aspirasi masyarakat Dapil III meliputi Kecamatan Airmadidi dan Kalawat dibacakan Stendy Rondonuwu, yaitu terkait penataan ruang jalan protokol di Airmadidi Atas, pengadaan lampu jalan di Kelurahan Airmadidi Atas, Kalawat, Watutumou II dan Watutumou III.
Dibutuhkan juga pengadaan tempat pembungan sampah umum di Desa Watutumou, pengaspalan peningkatan rehabilitasi jalan Desa Kaleosan, Watutumou, Watutumou II, Watutumou III, dan di Perum Telkomas, sarana air bersih MCK di desa dan sekolah, peninjauan kembali proyek IPAL di Watutumou, jaringan pipa air bersih kepada masyarakat di Kelurahan Airmadidi Atas.
Para legislator Dapil ini juga menerima laporan bahwa tidak semua warga miskin terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), keabsahan perangkat desa tidak sesuai kesepakatan di Desa Kolongan, pengurusan administrasi di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Minut lambat, pengembangan potensi pariwisata yang ada di Desa Watutumou seperti Batu Lotulung yaitu batu bertumbuh yang ukurannya tambah hari tambah besar, serta penyaluran tunjangan aparat desa.
Untuk Dapil IV meliputi Kecamatan Dimembe, Likupang Selatan, dan Talawaan, dibacakan Edwin Nelwan, diantaranya warga meminta bantuan alat kerja seperti kompresor, alat ketring, bantuan bagi kelompok tani, bantuan bagi tempat ibadah yang sedang membangun di Dimembe, bantuan bagi siswa berprestasi yang kurang mampu, pengadaan bus untuk siswa di Desa Pinilih, Klabat, Matungkas, Talawaan serta Mapanget, bantuan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) diharapkan tepat sasaran, bantuan usaha kecil bagi masyarakat kurang mampu, bantuan rumah harus tepat sasaran, bantuan acara adat di Desa Laikit, Dimembe dan Matungkas, perbaikan drainase, pembangunan jalan desa yang terisolasi, pembangunan jalan produksi pertanian, pembangunan irigasi sawah, penyuluhan tentang bahaya narkoba di Desa Matungkas, sarana air bersih di Matungkas, Laikit dan Pinilih, penyelesaian jalan Desa Paniki, proposal lansia yang belum terealisasi dari Desa Tetei, listrik tegangan tinggi diusul dipindahkan demi menjaga keselamatan warga Desa Laikit, batasan usia untuk perangkat desa, kenaikan gaji aparat desa, pendidikan bagi seluruh perangkat desa, pengoperasian kembali terminal di Desa Tatelu.
Menanggapi seluruh reses ini, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan menerima penyampaian hasil sebagaimana kebutuhan masyarakat.
“Semua aspirasi masyarakat kami terima untuk kami kaji kembali berdasarkan skala prioritas untuk direalisasikan. Terima kepada anggota DPRD Minut yang telah menyerap aspirasi masyarakat ini demi kemajuan daerah yang kita cintai,” janji Panambunan.(findamuhtar)