Mitra, BeritaManado.com – Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH, secara resmi membuka Pagelaran Budaya Suku Toundanow/ Tonsawang, Senin (24/4/2017) di Kota Tombatu.
Kegiatan yang bertemakan budaya ini menurut Bupati, adalah kegiatan yang baik dan yang tentunya mendidik serta lebih khusus kembali membangkit serta melestarikan adat kesukuan yang mulai menurun.
“Kegiatan ini wajib dikembangkan untuk melestarikan kembali apa yang menjadi dasar dari kesukuan yang beragam khususnya di Mitra,” tuturnya.
Menurut Sumendap, kegiatan yang memperlombakan berupa pidato, menyanyi , berkhotbah menggunakan bahasa daerah serta tarian, perlu untuk diapresiasi, dengan harapan menjadi pembangkit baru bagi masyarakat mulai dari kalangan pelajar hingga orang tua dalam menumbuh kembangkan kembali apa yang sudah seharusnya menjadi tradisi.
“Tentunya kegiatan yang bersifat positif seperti ini harus terus dilaksanakan agar masyarakat tidak akan lupa dengan apa yang sudah menjadi budaya,” ujarnya.
Sementara itu, berkaitan dengan bahasa daerah, tentunya pemerintah berkomitmen untuk kedepannya harus menjadi pelajaran tambahan yang wajib untuk seluruh pelajar yang ada di Mitra.
“Kedepan seluruh sekolah yang ada di Mitra harus memasukan pelajaran bahasa daerah, menjadi mata pelajaran agar supaya setiap pelajar juga generasi muda Mitra tau dan mengerti serta mampu melestarikan bahasa kesukuan yang ada,” tegasnya. (rulan sandag)
Mitra, BeritaManado.com – Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH, secara resmi membuka Pagelaran Budaya Suku Toundanow/ Tonsawang, Senin (24/4/2017) di Kota Tombatu.
Kegiatan yang bertemakan budaya ini menurut Bupati, adalah kegiatan yang baik dan yang tentunya mendidik serta lebih khusus kembali membangkit serta melestarikan adat kesukuan yang mulai menurun.
“Kegiatan ini wajib dikembangkan untuk melestarikan kembali apa yang menjadi dasar dari kesukuan yang beragam khususnya di Mitra,” tuturnya.
Menurut Sumendap, kegiatan yang memperlombakan berupa pidato, menyanyi , berkhotbah menggunakan bahasa daerah serta tarian, perlu untuk diapresiasi, dengan harapan menjadi pembangkit baru bagi masyarakat mulai dari kalangan pelajar hingga orang tua dalam menumbuh kembangkan kembali apa yang sudah seharusnya menjadi tradisi.
“Tentunya kegiatan yang bersifat positif seperti ini harus terus dilaksanakan agar masyarakat tidak akan lupa dengan apa yang sudah menjadi budaya,” ujarnya.
Sementara itu, berkaitan dengan bahasa daerah, tentunya pemerintah berkomitmen untuk kedepannya harus menjadi pelajaran tambahan yang wajib untuk seluruh pelajar yang ada di Mitra.
“Kedepan seluruh sekolah yang ada di Mitra harus memasukan pelajaran bahasa daerah, menjadi mata pelajaran agar supaya setiap pelajar juga generasi muda Mitra tau dan mengerti serta mampu melestarikan bahasa kesukuan yang ada,” tegasnya. (rulan sandag)