MANADO – Bus Rapid Transit (BRT) Kawanua yang mulai beroperasi 6 Agustus 2009 lalu, kurang diminati warga Kota Manado. Faktor jarak antar kawasan yang tidak terlalu jauh dibandingkan kota besar seperti Jakarta membuat warga lebih memilih angkutan kota (Angkot) mikrolet sebagai sarana transportasi utama.
Pantauan beritamanado di sejumlah Shelter (Halte Bus Rapid) di ruas Kota Manado, beberapa hanya berpenumpang sedikit bahkan ada Shelter yang tidak berpenumpang. Kondisi ini mengharuskan bus rapid parkir cukup lama untuk menunggu penumpang.
Pemkot harus mencari solusi bagaimana cara meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan bus rapid dalam aktifitas sehari-hari. Jangan sampai nasib Bus Damri yang dioperasikan tahun 1990-an dialami kembali BRT Kawanua yang dikemudian hari dialihfungsikan sebagai angkutan luar kota. (JRY)