MANADO – Memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia 9 Desember 2009, Barisan Rakyat Anti Korupsi (Brak) bersinergi dengan Komunitas Musisi Manado (Komudo) melakukan aksi demonstrasi damai mengitari Kota Manado menggunakan mobil kontainer terbuka.
Aksi dimulai dari Lapangan Sparta Tikala depan Kantor DPRD Manado, diawali doa bersama dan menyanyikan lagu Panggung Sandiwara. Koordinator Brak Sulut, Dolfie Maringka memulai orasi diikuti sejumlah aktivis Brak dan Komudo. Koordinator Komudo, Jane Maringka kepada beritamanado mengatakan komunitasnya tetap peduli dengan program pemberantasan korupsi di Indonesia terutama di Sulawesi Utara. “Pemberantasan korupsi di Sulut harus tuntas,” teriak Jane saat berorasi.
Sekitar pukul 11.30 WITA rombongan beranjak menuju Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut, Jalan 17 Agustus. Saat melewati ruas 17 Agustus para aktivis terus berorasi dan menyanyikan lagu-lagu anti korupsi milik Slank dan Iwan Fals untuk menggugah hati para pejabat agar tidak melakukan korupsi.
Di Kantor Kejati Sulut, aktivis diterima Asisten Intel Kejati Fredy Runtu SH dan Asisten Tindak Pidana Khusus Joseph Nur Edi SH MH. “Mohon maaf saudara-saudara karena Pak Kajati sedang ada tugas penting di Jakarta,” ujar Nur Edi. Koordinator Brak Dolfie Maringka dalam orasinya meminta Kejati agar tidak berkompromi terhadap koruptor, “basmi koruptor dan mafia hukum harus dilibas,” tegas Dolfie disoraki aktivis lainnya.
Aksi dilanjutkan menuju Markas Polisi Daerah (Polda) Sulut, saat akan keluar halaman Kantor Kejati terjadi keributan kecil antara aktivis dan pihak kepolisian yang ditugaskan mendampingi dan mengamankan aksi unjuk rasa, sempat terjadi adu argumentasi antara koordinator aksi Dolfie Maringka dengan petugas karena dianggap menghalangi aktivis menuju Polda melewati Jalan Samratulangi.
“Kami punya ijin untuk lewat Jalan Samrat, jangan menghang-halangi kami,” teriak Dolvie sambil menunjukkan surat ijin kepada pihak kepolisian. Untung situasi bisa diatasi setelah terjadi kompromi antara kedua belah pihak. Saat berorasi di Polda Sulut, pendemo meminta pihak kepolisian serius menangkap koruptor tanpa pandang bulu dan mengajak semua pihak mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
Setelah beraksi Brak dan Komudo berkeliling Kota Manado terus bernyanyi dan menghibur warga menampilkan seniman dan artis-artis papan atas Sulawesi Utara. (JRY)
MANADO – Memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia 9 Desember 2009, Barisan Rakyat Anti Korupsi (Brak) bersinergi dengan Komunitas Musisi Manado (Komudo) melakukan aksi demonstrasi damai mengitari Kota Manado menggunakan mobil kontainer terbuka.
Aksi dimulai dari Lapangan Sparta Tikala depan Kantor DPRD Manado, diawali doa bersama dan menyanyikan lagu Panggung Sandiwara. Koordinator Brak Sulut, Dolfie Maringka memulai orasi diikuti sejumlah aktivis Brak dan Komudo. Koordinator Komudo, Jane Maringka kepada beritamanado mengatakan komunitasnya tetap peduli dengan program pemberantasan korupsi di Indonesia terutama di Sulawesi Utara. “Pemberantasan korupsi di Sulut harus tuntas,” teriak Jane saat berorasi.
Sekitar pukul 11.30 WITA rombongan beranjak menuju Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut, Jalan 17 Agustus. Saat melewati ruas 17 Agustus para aktivis terus berorasi dan menyanyikan lagu-lagu anti korupsi milik Slank dan Iwan Fals untuk menggugah hati para pejabat agar tidak melakukan korupsi.
Di Kantor Kejati Sulut, aktivis diterima Asisten Intel Kejati Fredy Runtu SH dan Asisten Tindak Pidana Khusus Joseph Nur Edi SH MH. “Mohon maaf saudara-saudara karena Pak Kajati sedang ada tugas penting di Jakarta,” ujar Nur Edi. Koordinator Brak Dolfie Maringka dalam orasinya meminta Kejati agar tidak berkompromi terhadap koruptor, “basmi koruptor dan mafia hukum harus dilibas,” tegas Dolfie disoraki aktivis lainnya.
Aksi dilanjutkan menuju Markas Polisi Daerah (Polda) Sulut, saat akan keluar halaman Kantor Kejati terjadi keributan kecil antara aktivis dan pihak kepolisian yang ditugaskan mendampingi dan mengamankan aksi unjuk rasa, sempat terjadi adu argumentasi antara koordinator aksi Dolfie Maringka dengan petugas karena dianggap menghalangi aktivis menuju Polda melewati Jalan Samratulangi.
“Kami punya ijin untuk lewat Jalan Samrat, jangan menghang-halangi kami,” teriak Dolvie sambil menunjukkan surat ijin kepada pihak kepolisian. Untung situasi bisa diatasi setelah terjadi kompromi antara kedua belah pihak. Saat berorasi di Polda Sulut, pendemo meminta pihak kepolisian serius menangkap koruptor tanpa pandang bulu dan mengajak semua pihak mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
Setelah beraksi Brak dan Komudo berkeliling Kota Manado terus bernyanyi dan menghibur warga menampilkan seniman dan artis-artis papan atas Sulawesi Utara. (JRY)