Amurang – Sebuah bom diduga masih aktif, dari zaman Perang Dunia ke II (PD II) ditemukan di Kelurahan Bitung, Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) oleh Tanto Gobel, operator alat berat eksafator.
Kronologisnya, saat melakukan pekerjaanya proyek drainase, tak disangkanya bahwa sebuah besi tua berukuran besar terkait pada bucket eksafatornya.
“Saya tidak tahu kalau itu bos, lalu saya tanyakan ke pengawas proyek. Setelah dilihat dari dekat dan melihat pangkal besi ada seperti baling-baling maka dugaan sementara itu adalah bom. Selanjutnya dihubungi pihak kepolisian terdekat,” jelas Gobel, kepada beritamanado.com, Senin (1.9/2014).
Kapolsek Amurang Iptu Angga Putra didampingi Wakapolsek Iptu Ferry Liwutang membenarkan bahwa memang besi usang tersebut adalah bom, bahkan diduga masih aktif.
Setelah melihat dari dekat memang itu adalah bom pada saman kemerdekaan RI atau pada perang dunia ke II. Kini telah dipasang garis pengaman atau lines agar masayarakat tidak terlalu mendekat, ujar Putra dibenarkan Liwutang
“Berdasarkan ukuran yang kami ukur, panjang bom 150 centimeter dan lingkaranya 40 centimeter,” ujar Liwutang, saat melihat catatan yang ada padanya. (sanlylendongan)
Baca juga:
- Akibat Penemuan Bom di Amurang, Jalan Trans Sualawesi Macet
- Rasa Ingin Tahu, Mengalahkan Ancaman Bom Akan Meledak
Amurang – Sebuah bom diduga masih aktif, dari zaman Perang Dunia ke II (PD II) ditemukan di Kelurahan Bitung, Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) oleh Tanto Gobel, operator alat berat eksafator.
Kronologisnya, saat melakukan pekerjaanya proyek drainase, tak disangkanya bahwa sebuah besi tua berukuran besar terkait pada bucket eksafatornya.
“Saya tidak tahu kalau itu bos, lalu saya tanyakan ke pengawas proyek. Setelah dilihat dari dekat dan melihat pangkal besi ada seperti baling-baling maka dugaan sementara itu adalah bom. Selanjutnya dihubungi pihak kepolisian terdekat,” jelas Gobel, kepada beritamanado.com, Senin (1.9/2014).
Kapolsek Amurang Iptu Angga Putra didampingi Wakapolsek Iptu Ferry Liwutang membenarkan bahwa memang besi usang tersebut adalah bom, bahkan diduga masih aktif.
Setelah melihat dari dekat memang itu adalah bom pada saman kemerdekaan RI atau pada perang dunia ke II. Kini telah dipasang garis pengaman atau lines agar masayarakat tidak terlalu mendekat, ujar Putra dibenarkan Liwutang
“Berdasarkan ukuran yang kami ukur, panjang bom 150 centimeter dan lingkaranya 40 centimeter,” ujar Liwutang, saat melihat catatan yang ada padanya. (sanlylendongan)
Baca juga:
- Akibat Penemuan Bom di Amurang, Jalan Trans Sualawesi Macet
- Rasa Ingin Tahu, Mengalahkan Ancaman Bom Akan Meledak