Bitung—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung terus berupaya mensosialisasikan bahaya Narkoba bagi pemuda dan remaja Kota Bitung. Buktinya, Sabtu (22/6) BNN melakukan sosialisasi tentang bahaya Narkoba dan pencegahannya kepada ratusan pemuda dan remaja GMIM Yerusalem Manembo-nembo Atas.
“Rokok dan menghirup lem eha-bon adalah langkah awal untuk mulai mencoba Narkoba, ini harus diwaspadai karena tanpa sadar para pemuda dan remaja telah mengarah pada penggunaan Narkoba,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Ia mengingatkan soal prilaku pemuda dan remaja Kota Bitung yang lebih cenderung bergaul menggunakan lem eha-bon. Mengingat kasus menghirup lem eha-bon adalah kasus paling tertinggi di Kota Bitung.
“Saat ini Kota Bitung adalah pemegang rangking pertama kasus eha-bon se-Indonesia dan ini harus diwasapadai oleh pemuda dan remaja jangan sampai ikut-ikutan menggunakan lem eha-bon hanya karena alas an pergaulan,” katanya.
Untuk itu menurutnya, sebagai pemuda dan remaja GMIM Yerusalem Manembo-nembo Atas harus bisa membentengi diri dari godaan menggunakan lem eha-bon hingga menggunakan Narkoba serta sex bebas. “Harus rajin beribadah, karena dengan iman yang kuat seseorang akan tidak mudah terjerumus menggunakan Narkoba dan lem eha-bon,” katanya.
Selain menitikberatkan pada menghirup lem ehe-bon, Sumampouw juga mensosialisasikan tentang jenis-jenis Narkoba dan efeknya. Juga tentang seks bebas yang sangat identik dengan penggunaan Narkoba.(enk)
Bitung—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung terus berupaya mensosialisasikan bahaya Narkoba bagi pemuda dan remaja Kota Bitung. Buktinya, Sabtu (22/6) BNN melakukan sosialisasi tentang bahaya Narkoba dan pencegahannya kepada ratusan pemuda dan remaja GMIM Yerusalem Manembo-nembo Atas.
“Rokok dan menghirup lem eha-bon adalah langkah awal untuk mulai mencoba Narkoba, ini harus diwaspadai karena tanpa sadar para pemuda dan remaja telah mengarah pada penggunaan Narkoba,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Ia mengingatkan soal prilaku pemuda dan remaja Kota Bitung yang lebih cenderung bergaul menggunakan lem eha-bon. Mengingat kasus menghirup lem eha-bon adalah kasus paling tertinggi di Kota Bitung.
“Saat ini Kota Bitung adalah pemegang rangking pertama kasus eha-bon se-Indonesia dan ini harus diwasapadai oleh pemuda dan remaja jangan sampai ikut-ikutan menggunakan lem eha-bon hanya karena alas an pergaulan,” katanya.
Untuk itu menurutnya, sebagai pemuda dan remaja GMIM Yerusalem Manembo-nembo Atas harus bisa membentengi diri dari godaan menggunakan lem eha-bon hingga menggunakan Narkoba serta sex bebas. “Harus rajin beribadah, karena dengan iman yang kuat seseorang akan tidak mudah terjerumus menggunakan Narkoba dan lem eha-bon,” katanya.
Selain menitikberatkan pada menghirup lem ehe-bon, Sumampouw juga mensosialisasikan tentang jenis-jenis Narkoba dan efeknya. Juga tentang seks bebas yang sangat identik dengan penggunaan Narkoba.(enk)