MANADO – Hingga akhir September Sulawesi Utara masih akan dihempas angin kencang akibat perbedaan tekanan udara di Utara Indonesia.
“Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sulawesi Utara memprediksi angin kencang ini akan terus berhembus hingga akhir bulan depan,” ujar Kepala Seksi Observasi, Data dan Informasi BMKG Sulut, Stasiun Klimatologi di Kayuwatu, Kota Manado, Wan Dayantolis, di Manado, Senin (22/8).
Ia menjelaskan, angin kencang yang terjadi ini akibat perbedaan tekanan udara di utara Indonesia. Akibatnya angin yang berasal dari Australia melewati wilayah Indonesia termasuk Sulut bertiup cukup kencang. “Angin kencang ini bertiup di semua kota/kabupaten yang berada di Sulawesi Utara,” jelasnya.
BMKG memprediksi kecepatan angin bisa mencapai 15-35 knot atau 20-60 kilometer perjam. Angin ini bisa memicu terjadinya gelombang laut.
“Potensi terjadinya kenaikan tinggi gelombang laut bisa memungkinkan. Pengguna transportasi laut mesti berhati-hati. Begitupun dengan nelayan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, angin kencang yang bertiup ini dikategorikan angin kering dibanding dengan kondisi serupa Juli tahun lalu.
“Tahun lalu, curah hujan di Manado mencapai 100-150 milimeter. Sedangkan Juli tahun ini di bawah 100 milimeter. Ini bisa diartikan angin yang bertiup saat ini tergolong angin kering,” kata Dayantolis.(don)