Manado – Sesuai hasil pembahasan Komisi A DPRD Kota Manado bersama mitra kerjanya yaitu Kepala Lingkungan (Pala) se-Kota Manado, ditemukan persoalan terkait Program Berbasis Lingkungan (PBL) Mapaluse yang dinilai memperhambat pencapaian tujuan program merakyat tersebut.
Kepada BeritaManado, wakil ketua Komisi A, Revani Parisan menjelsakan bahwa, persoalan yang sedang dihadapi sebagian besar Pala yang di Kota Manado dalam menyukseskan PBL Mapaluse, terkendala dari segi sistem birokrasi yang berbelit-belit.
”Dikeluhkan Pala-Pala, proposal pencairan dana PBL berkali-kali ditolak dengan berbagai alasan. Sehingga Pala-Pala merasa, birokrasi yang ada sangat sulit. Bahkan menyebabkan kurang semangatnya Pala-Pala untuk merealisasikan program itu,” terang Parasan.
Politisi partai Hanura ini menambahkan, keluhan lainnya terkait PBL yakni Pala-Pala merasa dirugikan dalam menyukseskan PBL itu. Karena Pala-Pala tidak jarang mengeluarkan atau menggunakan dana pribadi.
”Sangat disayangkan jika untuk menyukseskan PBL Mapaluse itu yang sudah dianggarkan pemerintah, harus juga menggunakan uang Pala. Kami meminta Pemkot agar segera menindaklanjuti keluhan dari Pala-Pala ini. Karena, mereka (Pala, red) merupakan garda terdepan dalam menyuseskan program itu. Segera perbaharui sistem birokrasi yang ada. Jangan dipersulit atau membebani Pala dalam program ini, karena anggarannya sudah tertata,” tegas Parasan. (Leriando Kambey)
Manado – Sesuai hasil pembahasan Komisi A DPRD Kota Manado bersama mitra kerjanya yaitu Kepala Lingkungan (Pala) se-Kota Manado, ditemukan persoalan terkait Program Berbasis Lingkungan (PBL) Mapaluse yang dinilai memperhambat pencapaian tujuan program merakyat tersebut.
Kepada BeritaManado, wakil ketua Komisi A, Revani Parisan menjelsakan bahwa, persoalan yang sedang dihadapi sebagian besar Pala yang di Kota Manado dalam menyukseskan PBL Mapaluse, terkendala dari segi sistem birokrasi yang berbelit-belit.
”Dikeluhkan Pala-Pala, proposal pencairan dana PBL berkali-kali ditolak dengan berbagai alasan. Sehingga Pala-Pala merasa, birokrasi yang ada sangat sulit. Bahkan menyebabkan kurang semangatnya Pala-Pala untuk merealisasikan program itu,” terang Parasan.
Politisi partai Hanura ini menambahkan, keluhan lainnya terkait PBL yakni Pala-Pala merasa dirugikan dalam menyukseskan PBL itu. Karena Pala-Pala tidak jarang mengeluarkan atau menggunakan dana pribadi.
”Sangat disayangkan jika untuk menyukseskan PBL Mapaluse itu yang sudah dianggarkan pemerintah, harus juga menggunakan uang Pala. Kami meminta Pemkot agar segera menindaklanjuti keluhan dari Pala-Pala ini. Karena, mereka (Pala, red) merupakan garda terdepan dalam menyuseskan program itu. Segera perbaharui sistem birokrasi yang ada. Jangan dipersulit atau membebani Pala dalam program ini, karena anggarannya sudah tertata,” tegas Parasan. (Leriando Kambey)