Korban ketika disiksa dan dianiaya para senior
Mahasiswa Semester 3 Jurusan Mekanisasi Perikanan, Politeknik Perikanan dan Kelautan Bitung asal Desa Buku, Kecamatan Belang, Minahasa Tenggara (Mitra) Desril Walangouw (19), ketika dianiaya para seniornya, Jumat (13/11/2015).
Desril dianiaya dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh para senior selama dua jam setengah di area kampus Politeknik Perikanan dan Kelautan Bitung. Ia dituduh mengintip di kamar perempuan. Meski sudah berulang mengatakan itu tidak Ia lakukan, tapi aksi sadis itu tetap dilakukan para senior.
Mirisnya, pihak Kampus sendiri terkesan menbiarkan ulah para mahasiswa senior itu. “Saya sudah mengatakan tidak melakukan apa yang dituduhkan, tapi mereka terus menganiaya saya. Dengan kesepakatan, kalo saya mengaku tidak akan lagi dipukuli, maka saya pun mengakui apa yang mereka tuduhkan. Tapi itu saya lakukan karena tidak sanggup lagi menerima pukulan dan penganiayaan itu,” cerita Desril.
Pihak keluarga sendiri sudah mencoba membawa masalah ini ke pihak Polres Bitung. Hanya saja laporan mereka tidak diterima dengan alasan agar pihak keluarga menyelesaikan dulu masala ini secara kekeluargaan dengan pihak kampus.
“Senin besok kami dari keluarga akan melayangkan laporan resmi ke Polda Sulut. Kami akan desa agar semua pelaku termasuk pihak kampus yang hanya membiarkan kasus ini diproses dan di hukum sesuai perbuatan yang dilakukan. Tidak boleh dibiarkan sehingga tidak ada Desril Desril lainnya yang menjadi korban seperti ini,” sembur Fitri Tawo keluarga sekaligus LSM GEMA Mitra.
Korban ketika disiksa dan dianiaya para senior
Mahasiswa Semester 3 Jurusan Mekanisasi Perikanan, Politeknik Perikanan dan Kelautan Bitung asal Desa Buku, Kecamatan Belang, Minahasa Tenggara (Mitra) Desril Walangouw (19), ketika dianiaya para seniornya, Jumat (13/11/2015).
Desril dianiaya dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh para senior selama dua jam setengah di area kampus Politeknik Perikanan dan Kelautan Bitung. Ia dituduh mengintip di kamar perempuan. Meski sudah berulang mengatakan itu tidak Ia lakukan, tapi aksi sadis itu tetap dilakukan para senior.
Mirisnya, pihak Kampus sendiri terkesan menbiarkan ulah para mahasiswa senior itu. “Saya sudah mengatakan tidak melakukan apa yang dituduhkan, tapi mereka terus menganiaya saya. Dengan kesepakatan, kalo saya mengaku tidak akan lagi dipukuli, maka saya pun mengakui apa yang mereka tuduhkan. Tapi itu saya lakukan karena tidak sanggup lagi menerima pukulan dan penganiayaan itu,” cerita Desril.
Pihak keluarga sendiri sudah mencoba membawa masalah ini ke pihak Polres Bitung. Hanya saja laporan mereka tidak diterima dengan alasan agar pihak keluarga menyelesaikan dulu masala ini secara kekeluargaan dengan pihak kampus.
“Senin besok kami dari keluarga akan melayangkan laporan resmi ke Polda Sulut. Kami akan desa agar semua pelaku termasuk pihak kampus yang hanya membiarkan kasus ini diproses dan di hukum sesuai perbuatan yang dilakukan. Tidak boleh dibiarkan sehingga tidak ada Desril Desril lainnya yang menjadi korban seperti ini,” sembur Fitri Tawo keluarga sekaligus LSM GEMA Mitra.