Airmadidi – JP alias Jefry (30) oknum kepala jaga (Pala) di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Minut, dilaporkan ke Polres Minut telah membawa lari anak dibawah umur dan telah melakukan cabul pada Melati (15).
Lisna (37), ibu dari Melati ketika dihubungi mengaku kesal akan perbuatan pala Jefry itu. Menurutnya, pala itu sudah dianggap sebagai saudara, malah sering datang ke rumah bahkan datang makan dirumah mereka.
Diakui Lisna, anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMP dibawa lari pala Jefry selama empat hari. Rabu (23/7/2014), anak gadisnya dititipkan di rumah neneknya di Desa Kolongan Tetempangan, Kalawat. Kemudian dijemput pala Jefry dengan alasan akan pergi ke Malalayang untuk jalan-jalan dan makan.
Anak gadisnya pun lalu disuruh minum minuman keras, karena diancam tak akan diantar pulang, dengan terpaksa pun Melati minum. Saat Melati mulai mabuk, Melati dibawa ke satu diantara Hotel yang ada di Manado, lalu diajak ke kamar.
“Saat Melati sadar, dia so nda lagi berpakaian. Ada beking apa dorang dikamar itu?,” kesal Lisna.
Esok harinya, Kamis (24/7/2014) pala Jefry membawa pulang Melati ke rumah neneknya Melati. Saat Melati bermaksud pergi ke sekolah, di SMP yang ada di Kalawat, Melati kembali dijemput di sekolah oleh pala Jefry, dengan paksaan, Melati pun ikut.
“Disitu, Melati dibawa, kalau tidak salah di Pasar Tua, Girian Kota Bitung. Ada empat hari di sana. Melati saat mengaku, ia dibawa pala Jefri bersama tante Ebi,” ujar Lisna.
Saat di sana, Melati menelpon ibunya, Lisna pun menanyakan di mana lokasi putrinya berada, namun Melati tidak tahu, karena pala Jefry bersama tante Ebi tidak memberitahunya.
Diakui Lisna, saat Melati menangis, barulah pala Jefry memulangkan Melati. Melati dinaikkan ke mobil angkot dan meminta sopir angkot itu agar menurunkan Melati di persimpangan lampu merah Sukur.
“Saat di Bitung, Melati ada di tempat kos pasar tua. Di Terminal Kauditan Melati menelpon, dan dijemput oleh kepala desa disana,” kata Lisna.
Kapolres Minut AKBP Djoko Wienartono melalui Kasat Reskrim AKP Ferry Manoppo ketika dikonfirmasi mengakui pala Jefry atau pelaku, saat ini sudah menghilang dan sampai sekarang belum dapat.
“Informasinya anak itu so empat hari dicari orang tuanya tidak ada. Jadi info itu dari anak itu sendiri. Dugaan masih ada keterlibatan tante anak itu sendiri,” jelas Manoppo. (robintanauma)