Minut, BeritaManado.com – Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado akhirnya menutup operasi pencarian terhadap korban seorang nelayan asal Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, bernama Kundrat Kauntu (80), Senin (8/1/2018).
Operasi pencarian dimulai sejak Jumat (5/1/2018), sejak korban pamit melaut pada Kamis (4/1/2018).
“Basarnas mengerahkan 7 personel dibantu 10 perahu nelayan. Sayangnya, sampai kemarin (Senin, 8/1/2018) korban belum juga ditemukan dan keluarga akhirnya meminta operasi dihentikan,” ujar Humas Basarnas Manado Fery Arianto, pada BeritaManado.com, Selasa (9/1/2018).
Fery menjelaskan operasi pencarian dilakukan pada radius 5 mil dari Desa Pulisan sampai keliling Pulau Lihunu dan ke Pantai Surabaya.
Menurut Fery, keluarga sudah menerima kepergian korban.
“Keluarga sudah ikhlas dan memutuskan untuk menghentikan operasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, seorang nelayan asal Desa Pulisan dilaporkan menghilang, Jumat (5/1/2018).
Data yang dihimpun, nelayan lelaki bernama Kundrat Kauntu (80) itu izin pamit kepada keluarganya untuk melaut pada Kamis (4/1/2018), namun hingga Jumat kemarin tak kunjung kembali.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum juga ditemukan, sedangkan keluarga sempat menemukan serpihan perahu yang ditumpangi korban sudah hancur serta jaket korban tersangkut di karang pada kedalaman 5 meter.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado akhirnya menutup operasi pencarian terhadap korban seorang nelayan asal Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara, bernama Kundrat Kauntu (80), Senin (8/1/2018).
Operasi pencarian dimulai sejak Jumat (5/1/2018), sejak korban pamit melaut pada Kamis (4/1/2018).
“Basarnas mengerahkan 7 personel dibantu 10 perahu nelayan. Sayangnya, sampai kemarin (Senin, 8/1/2018) korban belum juga ditemukan dan keluarga akhirnya meminta operasi dihentikan,” ujar Humas Basarnas Manado Fery Arianto, pada BeritaManado.com, Selasa (9/1/2018).
Fery menjelaskan operasi pencarian dilakukan pada radius 5 mil dari Desa Pulisan sampai keliling Pulau Lihunu dan ke Pantai Surabaya.
Menurut Fery, keluarga sudah menerima kepergian korban.
“Keluarga sudah ikhlas dan memutuskan untuk menghentikan operasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, seorang nelayan asal Desa Pulisan dilaporkan menghilang, Jumat (5/1/2018).
Data yang dihimpun, nelayan lelaki bernama Kundrat Kauntu (80) itu izin pamit kepada keluarganya untuk melaut pada Kamis (4/1/2018), namun hingga Jumat kemarin tak kunjung kembali.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum juga ditemukan, sedangkan keluarga sempat menemukan serpihan perahu yang ditumpangi korban sudah hancur serta jaket korban tersangkut di karang pada kedalaman 5 meter.
(Finda Muhtar)