Bitung – Menjelang akhir tahun, Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membangun sejumlah tanggul di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga.
Namun, hanya beberapa minggu setelah dibangun, sejumlah warga yang bermukim di bawah tanggul resah karena tanggul mulai retak terancam roboh menimpa pemukiman.
“Dari awal saya sudah memprotes proses pembangunan tanggul karena konstruksinya yang terkesan asal jadi tanpa ada perhitungan dan perencanaan matang,” kata salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Victor Tatanude, Kamis (05/01/2017).
Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung ini mengaku didatangi warga yang bermukim di bawah tanggul dan mengeluhkan kondisi tanggul yang mulai retak.
“Warga mengaku kuatir karena hampir setiap hari hujan hingga sewaktu-waktu tanggul roboh dan tinggal menunggu waktu,” katanya.
Ia meminta agar BPBD Pemkot segara meninjau lokasi dan segera melakukan antisipasi sebelum memakan korban.
“Jangan hanya datang saat proyek berjalan, giliran proyek bermasalah hanya diam,” katanya.
Sementara itu, dari data ada 15 titik di Kelurahan Tandurusa yang menjadi peket pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Tanah Longsor Penah Tebing tahun 2016 dengan nilai Rp1.631.300.000.(abinenobm)