MANADO – Kunjungan pejabat pemerintahan Sulut di Belanda beberapa waktu lalu ternyata kurang bermanfaat. Buktinya, kritikan itu sendiri datang dari Ketua Komisi II DPRD Sulut, Drs Steven Kandouw. Menurut politisi PDI-Perjuangan ini, kunjungan tersebut tidak efektif dikarenakan pejabat yang diutus sebagian besar tidak bisa berbahasa asing utamanya bahasa Inggris.
“Hanya segelintur saja yang bisa berbahasa Inggris, yang lain hanya melongo. Ini sangat disayangkan, mestinya sebelum diberangkatkan harus disortir terlebih dahulu,” ujar Kandouw.
Disi lain, Kandouw mengkritisi keikutseraan Sulut di pameran di negeri Belanda yang menurutnya dari 8 daerah di Indonesia yang ikut serta, 7 diantaranya sangat siap, sementara stan Sulut seperti tidak ada persiapan.
Namun dirinya tak menampik kehadiran Sulut cukup memberikan keuntungan bagi daerah ini utamanya pada sektor pariwisata. 10 persen dari penduduk Belanda atau sekitar 1,5 juta jiwa penduduknya memiliki kaitan historis dan emosional dengan Indonesia.
“Tentu ini sangat berpotensi pada pariwisata Indonesia jika digarap dengan baik,” pungkasnya. (jry)
MANADO – Kunjungan pejabat pemerintahan Sulut di Belanda beberapa waktu lalu ternyata kurang bermanfaat. Buktinya, kritikan itu sendiri datang dari Ketua Komisi II DPRD Sulut, Drs Steven Kandouw. Menurut politisi PDI-Perjuangan ini, kunjungan tersebut tidak efektif dikarenakan pejabat yang diutus sebagian besar tidak bisa berbahasa asing utamanya bahasa Inggris.
“Hanya segelintur saja yang bisa berbahasa Inggris, yang lain hanya melongo. Ini sangat disayangkan, mestinya sebelum diberangkatkan harus disortir terlebih dahulu,” ujar Kandouw.
Disi lain, Kandouw mengkritisi keikutseraan Sulut di pameran di negeri Belanda yang menurutnya dari 8 daerah di Indonesia yang ikut serta, 7 diantaranya sangat siap, sementara stan Sulut seperti tidak ada persiapan.
Namun dirinya tak menampik kehadiran Sulut cukup memberikan keuntungan bagi daerah ini utamanya pada sektor pariwisata. 10 persen dari penduduk Belanda atau sekitar 1,5 juta jiwa penduduknya memiliki kaitan historis dan emosional dengan Indonesia.
“Tentu ini sangat berpotensi pada pariwisata Indonesia jika digarap dengan baik,” pungkasnya. (jry)