Hearing Komisi D bersama pihak sekolah se-Kota Manado
Manado – Lembaga DPRD Kota Manado dalam hal ini Komisi D bidang kesejahteraan rakyat (kesra) menggelar hearing bersama seluruh pihak sekolah yang ada di Kota Manado tingkat SD, SMP dan SMA.
Pada kesempatan tersebut, banyak hal yang terkuak dalam rapat dengar pendapat yang dipimpin oleh wakil ketua Komisi D, Dijana Pakasi bersama sekretaris komisi Sonny Lela dan didampingi Fatma Bin Syech Abubakar serta Vanda Pinontoan.
usai hearing, kepada BeritaManado.com, Lela menjelaskan, kegiatan tersebut sengaja tidak dihadirkan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Manado, agar seluruh persoalan yang dihadapi oleh pihak sekolah bisa disampaikan secara terbuka.
“Mungkin kalau bersama Diknas, pihak sekolah hanya menyampaikan masalah yang mereka hadapi secara terbatas. Jadi kami melakukan hearing secara terpisah antara pihak sekolah dan Diknas,” jelas Lela.
Ditambahkannya, sesuai laporan yang diterima, seluruh bantuan pendidikan terealisasi sesuai peruntukannya. Jadi, tidak ada persoalan lagi soal bantuan.
“Dari laporan yang kami terima, seluruh bantuan pendidikan sudah terealisasi. Jadi tidak ada masalah. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih lagi dari pemerintah,” tambahnya.
Dikatakannya, merujuk hasil kunjungan lapangan dan disingkronkan dengan laporan pihak sekolah, diketahui bahwa, persoalan yang dihadapi saat ini terkait infrastruktur dan fasilitas sekolah yang cukum memperihatinkan.
“Banyak diantara sekolah-sekolah membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi ruangan, penambahan ruangan kelas, pengadaan UKS, perpustakaan, mebeler dan fasilitas penunjang untuk olahraga. Dan kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus,” tandasnya.
Dengan demikian, kata Lela, terkait persoalan yang ada, pihaknya mendorong pihak sekolah untuk pro aktif menanggapi masalah yang dihadapinya. Solusinya, pihak sekolah harus mengajukan permohonan bantuan secara tertulis dan melampirkan visual dari kondisi sekolah tgersebut.
“Kalau hanya diam saja dan menunggu bantuan datang, saya kira itu keliru. Karena bantuan sangat terbatas, bahkan kurang. Jadi, kami sudah meminta pihak sekolah yang membutuhkan bantuan untuk mengajukan proposal dan dilengkapi foto yang menggambarkan masalah yang dihadapi sekolah itu. Dengan begitu, kami di dewan akan memperjuangkannya di APBD perubahan nantinya,” ungkapnya. (leriandokambey)