Bitung – Kabar tentang seorang Lansia yang hidup sebatangkara di DAS Kelurahan Manembo-nembo Bawah Kecamatan Matuari langsung viral di media sosial, Minggu (24/09/2017).
Kabar itu sendiri langsung ditindaklanjuti Tim Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) DPD Kota Bitung dengan mendatangi lokasi tempat tinggal Lansia yang bernama Ahmad Tayeb.
“Rupanya postingan di media sosial soal Opa Ahmad bukan mengada-ada dan memang kondisinya memprihatinkan serta butuh penanganan,” kata Wakil Sekretaris JPKP DPD Kota Bitung, Richaed Mamuntu.
Richaed mengaku, Opa Ahmad sudah sekian lama hidup seorang diri di gubuk yang nyaris roboh di pinggir DAS Manembo-nembo Bawah atau dikenal dengan sebutan Kuala Jengki.
“Ketika kami datangi, dalam beberapa minggu ini Opa mengaku sakit tapi tak berobat dan hanya beristrahat. Makanya kami berinisiatif membawa ke RSUD Kota Bitung untuk mendapatkan perawatan,” katanya.
Ia sendiri mengaku prihatin dan tidak habis pikir dengan kinerja aparat kelurahan, Pala dan RT yang terkesan tak memberikan perhatian kepada Opa Ahmad.
“Harusnya pemerintah setempat lebih peka dengan hal-hal seperti ini dan kami minta Walikota mengevaluasi kinerja aparatnya dilapangan,” katanya.
Menurutnya, ada banyak program yang dilanunching Walikota dan Wakil Walikota selama ini yang tujuannya memperhatikan kondisi masyarakat kurang mampu seperti Opa Ahmad.
“Tapi sayang, program-program itu tak dijalankan dengan baik di lapangan, padahal tujuannya sangat baik dan membantu masyarakat kurang mampu,” katanya.
Richaed berharap, kasus Opa Ahmad adalah yang terakhir dan tidak ada lagi kasus-kasus lain karena jika sampai masih ada, maka itu sangat memalukan dan mencoreng nama baik Pemkot Bitung.
Sementara itu, JPKP sendiri adalah himpunan relawan yang bertujuan membantu sosialisasi program-program pemerintah yang pro rakyat, mendampingi pelaksanaan program-program tersebut agar terlaksana sesuai rencana dan tepat sasaran.
Juga melaporkan jika terdapat ketidaksesuaian atau kendala dalam pelaksanaanya agar dapat terdeteksi sejak dini dan mendampingi masyarakat agar dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah dengan optimal.
JPKP sendiri tersebar di seluruh Indonesia termasuk Kota Bitung yang begitu aktif melakukan pengawasan di sejumlah instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.(abinenobm)
Bitung – Kabar tentang seorang Lansia yang hidup sebatangkara di DAS Kelurahan Manembo-nembo Bawah Kecamatan Matuari langsung viral di media sosial, Minggu (24/09/2017).
Kabar itu sendiri langsung ditindaklanjuti Tim Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) DPD Kota Bitung dengan mendatangi lokasi tempat tinggal Lansia yang bernama Ahmad Tayeb.
“Rupanya postingan di media sosial soal Opa Ahmad bukan mengada-ada dan memang kondisinya memprihatinkan serta butuh penanganan,” kata Wakil Sekretaris JPKP DPD Kota Bitung, Richaed Mamuntu.
Richaed mengaku, Opa Ahmad sudah sekian lama hidup seorang diri di gubuk yang nyaris roboh di pinggir DAS Manembo-nembo Bawah atau dikenal dengan sebutan Kuala Jengki.
“Ketika kami datangi, dalam beberapa minggu ini Opa mengaku sakit tapi tak berobat dan hanya beristrahat. Makanya kami berinisiatif membawa ke RSUD Kota Bitung untuk mendapatkan perawatan,” katanya.
Ia sendiri mengaku prihatin dan tidak habis pikir dengan kinerja aparat kelurahan, Pala dan RT yang terkesan tak memberikan perhatian kepada Opa Ahmad.
“Harusnya pemerintah setempat lebih peka dengan hal-hal seperti ini dan kami minta Walikota mengevaluasi kinerja aparatnya dilapangan,” katanya.
Menurutnya, ada banyak program yang dilanunching Walikota dan Wakil Walikota selama ini yang tujuannya memperhatikan kondisi masyarakat kurang mampu seperti Opa Ahmad.
“Tapi sayang, program-program itu tak dijalankan dengan baik di lapangan, padahal tujuannya sangat baik dan membantu masyarakat kurang mampu,” katanya.
Richaed berharap, kasus Opa Ahmad adalah yang terakhir dan tidak ada lagi kasus-kasus lain karena jika sampai masih ada, maka itu sangat memalukan dan mencoreng nama baik Pemkot Bitung.
Sementara itu, JPKP sendiri adalah himpunan relawan yang bertujuan membantu sosialisasi program-program pemerintah yang pro rakyat, mendampingi pelaksanaan program-program tersebut agar terlaksana sesuai rencana dan tepat sasaran.
Juga melaporkan jika terdapat ketidaksesuaian atau kendala dalam pelaksanaanya agar dapat terdeteksi sejak dini dan mendampingi masyarakat agar dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah dengan optimal.
JPKP sendiri tersebar di seluruh Indonesia termasuk Kota Bitung yang begitu aktif melakukan pengawasan di sejumlah instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.(abinenobm)