Tahuna – Semenjak diguyur hujan Senin malam hingga Selasa (21/6/2016) pagi ini, Kota Tahuna dan sekitarnya dilanda banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah seperti di kelurahan Sawang Bendar Kecamatan Tahuna menelan korban Moe Lahaube (41) dan Rilne Agumanis (60) yang tertimbun longsor didalam rumahnya.
Hingga saat ini korban belum dapat dievakuasi mengingat banyaknya material tanah yang menerjang sekitar 10 rumah serta derasnya aliran air dari atas gunung yang berada tepat dibelakang Gereja GMIST Imanuel Tahuna.
“Kami sudah evakuasi sejumlah warga ketika terjadi longsor pertama ke Gedung Gereja GMIST Imanuel, tetapi dua warga tersebut kembali lagi ke rumah mereka untuk mengambil barang, dan ketika di dalam rumah tiba–tiba longsor kedua dengan jumlah meterial tanah yang cukup besar disertai dengan sejumlah pohon besar menimpa rumah sehingga dua ibu ini sudah tidak bisa keluar dari dalam rumah hingga saat ini,” tutur Lurah Sawang Bendar Albert Takasamping kepada BeritaManado.com di lokasi longsor.
Dikatakannya pula, dirinya sudah meminta bantuan pihak Polres, Kodim dan Badan Bencana Daerah untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertimbun.
“Untuk mengevakuasi koran sekarang ini terkendala dengan masih adanya longsor susulan yang terus terjadi,” ungkapnya. (gun)
Tahuna – Semenjak diguyur hujan Senin malam hingga Selasa (21/6/2016) pagi ini, Kota Tahuna dan sekitarnya dilanda banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah seperti di kelurahan Sawang Bendar Kecamatan Tahuna menelan korban Moe Lahaube (41) dan Rilne Agumanis (60) yang tertimbun longsor didalam rumahnya.
Hingga saat ini korban belum dapat dievakuasi mengingat banyaknya material tanah yang menerjang sekitar 10 rumah serta derasnya aliran air dari atas gunung yang berada tepat dibelakang Gereja GMIST Imanuel Tahuna.
“Kami sudah evakuasi sejumlah warga ketika terjadi longsor pertama ke Gedung Gereja GMIST Imanuel, tetapi dua warga tersebut kembali lagi ke rumah mereka untuk mengambil barang, dan ketika di dalam rumah tiba–tiba longsor kedua dengan jumlah meterial tanah yang cukup besar disertai dengan sejumlah pohon besar menimpa rumah sehingga dua ibu ini sudah tidak bisa keluar dari dalam rumah hingga saat ini,” tutur Lurah Sawang Bendar Albert Takasamping kepada BeritaManado.com di lokasi longsor.
Dikatakannya pula, dirinya sudah meminta bantuan pihak Polres, Kodim dan Badan Bencana Daerah untuk melakukan evakuasi korban yang masih tertimbun.
“Untuk mengevakuasi koran sekarang ini terkendala dengan masih adanya longsor susulan yang terus terjadi,” ungkapnya. (gun)