Manado – Berbagai atraksi menyambut kedatangan Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito bersama rombongan saat menghadiri upacara pelantikan Bintara baru lulusan SPN Karombasan Manado.
Mulai dari tarian Kabasaran, musik bambu klarinet hingga tarian Maengket khas Minahasa nampak memeriahkan upacara pelantikan siswa yang dihadiri juga oleh seluruh orang tua siswa.
Menurut Alkits yang memimpin tarian Kabasaran penyambutan Kapolda di SPN, dirinya bersama teman-teman merasa bangga tarian Kabasaran masih mendapat tempat di hati masyarakat Sulut. Ini juga sebagai bentuk kepedulian untuk melestarikan tarian-tarian khas Minahasa.
“Kalau bukan kita anak muda Minahasa, siapa lagi yang akan meneruskan budaya dan kultur daerah Minahasa,” jelasnya. Dia juga menjelaskan, saat ini tim Kabasaran Makatana Minahasa yang diikutinya, berjumlah kurang lebih 60 orang, gabungan dari Bitung, Tondano dan Kembes.
Alkits sendiri adalah seorang Barista di salah satu Café di Tondano. Sedangkan anggota lainnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan, ada yang pegawai dan ada juga mahasiswa, katanya
Ditambahkannya, pemimpin Kabasaran Makatana Minahasa namanya Sarian, yang bertugas untuk mengatur Tumpukan Kabasaran dari tiap-tiap Waraney.
Khusus untuk Kabasaran Makatana Minahasa ini menurutnya baru terbentuk. Namun untuk waraney-waraney lainnya sudah lebih dahulu ada.
Makatana Minahasa sendiri terdiri dari para anggota yang masih muda-muda. “Torang anak muda harus mencintai budaya itu sendiri, untuk kedepan anak muda yang akan meneruskan budaya ini. Kita tidak mau budaya Minahasa itu mati, ini bukan hanya kesadaran tetapi niat anak muda dari isi hati yang paling dalam untuk melanjutkan kultur dari Minahasa,” pungkasnya. (***/risatsanger)
Manado – Berbagai atraksi menyambut kedatangan Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito bersama rombongan saat menghadiri upacara pelantikan Bintara baru lulusan SPN Karombasan Manado.
Mulai dari tarian Kabasaran, musik bambu klarinet hingga tarian Maengket khas Minahasa nampak memeriahkan upacara pelantikan siswa yang dihadiri juga oleh seluruh orang tua siswa.
Menurut Alkits yang memimpin tarian Kabasaran penyambutan Kapolda di SPN, dirinya bersama teman-teman merasa bangga tarian Kabasaran masih mendapat tempat di hati masyarakat Sulut. Ini juga sebagai bentuk kepedulian untuk melestarikan tarian-tarian khas Minahasa.
“Kalau bukan kita anak muda Minahasa, siapa lagi yang akan meneruskan budaya dan kultur daerah Minahasa,” jelasnya. Dia juga menjelaskan, saat ini tim Kabasaran Makatana Minahasa yang diikutinya, berjumlah kurang lebih 60 orang, gabungan dari Bitung, Tondano dan Kembes.
Alkits sendiri adalah seorang Barista di salah satu Café di Tondano. Sedangkan anggota lainnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan, ada yang pegawai dan ada juga mahasiswa, katanya
Ditambahkannya, pemimpin Kabasaran Makatana Minahasa namanya Sarian, yang bertugas untuk mengatur Tumpukan Kabasaran dari tiap-tiap Waraney.
Khusus untuk Kabasaran Makatana Minahasa ini menurutnya baru terbentuk. Namun untuk waraney-waraney lainnya sudah lebih dahulu ada.
Makatana Minahasa sendiri terdiri dari para anggota yang masih muda-muda. “Torang anak muda harus mencintai budaya itu sendiri, untuk kedepan anak muda yang akan meneruskan budaya ini. Kita tidak mau budaya Minahasa itu mati, ini bukan hanya kesadaran tetapi niat anak muda dari isi hati yang paling dalam untuk melanjutkan kultur dari Minahasa,” pungkasnya. (***/risatsanger)