Manado — Perkembangan dunia yang semakin pesat membuat budaya dari negara lain termasuk bahasanya jadi mudah untuk diketahui masyarakat Indonesia, tak terkecuali Sulawesi Utara.
Bahasa dan budaya asing tersebut kini jadi hal yang biasa bagi sebagian besar masyarakat, bahkan banyak yang menggunakan bahasa asing seperti Inggris dan Cina dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat Sulawesi Utara yang berasal dari beragam etnik dan budaya ini mampu bersaing di era globalisasi.
Hanya saya, kepada BeritaManado.com, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara Ferry Sangian mengatakan, hal tersebut jangan membuat masyarakat jadi lupa dengan bahasa daerahnya sendiri.
“Syukur sekarang masih ada yang lancar berbahasa daerah bahkan di pakai dalam percakapan setiap hari. Tapi harus diakui, banyak juga yang tidak tahu dan lupa karena tidak dibiasakan,” ujar Ferry Sangian.
Mengantisipasi hal tersebut tidak makin berlarut, Ferry pun mengungkapkan, pihaknya akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum sekolah dan berlaku di seluruh Sulawesi Utara.
“Kan ada mata pelajaran muatan lokal, harusnya kan itu diisi dengan hal yang berbau daerah, tepatnya bahasa daerah. Mungkin ada memang daerah atau sekolah yang sudah melaksanakan itu, tapi tidak semua. Nanti disesuaikan dengan kabupaten kota, kalau Manado tentu bahasa Manado. Ini demi menjaga kearifan budaya lokal termasuk bahasa tetap lestari,” kata Ferry.
(srisurya)
Manado — Perkembangan dunia yang semakin pesat membuat budaya dari negara lain termasuk bahasanya jadi mudah untuk diketahui masyarakat Indonesia, tak terkecuali Sulawesi Utara.
Bahasa dan budaya asing tersebut kini jadi hal yang biasa bagi sebagian besar masyarakat, bahkan banyak yang menggunakan bahasa asing seperti Inggris dan Cina dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat Sulawesi Utara yang berasal dari beragam etnik dan budaya ini mampu bersaing di era globalisasi.
Hanya saya, kepada BeritaManado.com, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara Ferry Sangian mengatakan, hal tersebut jangan membuat masyarakat jadi lupa dengan bahasa daerahnya sendiri.
“Syukur sekarang masih ada yang lancar berbahasa daerah bahkan di pakai dalam percakapan setiap hari. Tapi harus diakui, banyak juga yang tidak tahu dan lupa karena tidak dibiasakan,” ujar Ferry Sangian.
Mengantisipasi hal tersebut tidak makin berlarut, Ferry pun mengungkapkan, pihaknya akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum sekolah dan berlaku di seluruh Sulawesi Utara.
“Kan ada mata pelajaran muatan lokal, harusnya kan itu diisi dengan hal yang berbau daerah, tepatnya bahasa daerah. Mungkin ada memang daerah atau sekolah yang sudah melaksanakan itu, tapi tidak semua. Nanti disesuaikan dengan kabupaten kota, kalau Manado tentu bahasa Manado. Ini demi menjaga kearifan budaya lokal termasuk bahasa tetap lestari,” kata Ferry.
(srisurya)