Manado – Pemandangan memiriskan terlihat di depan toko roti Singapura dekat pusat kota Manado, Kamis (12/1/2017) malam.
Seorang kakek usia sekira 70-an tahun duduk bersilah kaki sambil menunggu pengasihan setiap orang yang melewatinya. Ia memilih lokasi strategis samping pintu masuk-keluar toko, pelanggan yang membeli makanan.
Sabar menunggu, lumayan juga bagi sang kakek karena selalu ada yang berempati memberi kebanyakan dalam bentuk uang.
Sekira 30 menit kakek yang tadinya wajah suram dan berharap, ternyata semangat membara sambil berjalan melenggang menuju kios rokok pinggiran samping swalayan Golden beraksi memasang rokok sambil berbalik kearah lain menuju tempat penitipan barang.
Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat menyikapi fenomena sosial semacam ini? Apakah acuh dan membiarkan ataukah ada langkah kongkrit? (KarelSupit)