Manado – Peran tiga pilar di tengah-tengah masyarakat menjadi sangat penting dalam memelihara kondisi kamtibmas di Sulawesi Utara. Tiga pilar ini nantinya menjadi bagian dari program Direktorat Binmas Polda Sulut di tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan Direktur Binmas Polda Sulut Kombes Pol Andi Heru Santo, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (19/1/2017).
Tiga pilar yang dimaksud yakni, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Kelurahan merupakan ujung tombak dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak di daerah Sulut, yaitu di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Sangihe, peran tiga pilar ini menurut Dir Binmas, sangat diperlukan sesuai dengan tugas pokoknya.
Sebagai contoh katanya, peran Lurah tidak boleh mengkoordinir untuk mengarahkan memilih salah satu calon.
“Harus netral, demikian juga dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka hanya boleh mengawasi apa yang dilakukan masyarakat, tidak boleh ikut campur,” tegas Dir Binmas.
Dengan demikian Pilkada dapat berjalan aman kondusif dan bisa dipertangtungjawabkan, tambahnya.
Beliau juga menjelaskan hingga saat ini program Mapalus Kamtibmas masih terlaksana dengan baik. Program yang dicanangkan Polda Sulut beberapa tahun lalu tersebut masih dijalankan di tingkat Desa dan Kelurahan di Sulawesi Utara,
Pihaknya juga akan terus mengintensifkan peran Pos Kamling yang ada di setiap lingkungan. “Saya mengimbau kepada masyarakat di desa/kelurahan, kalau ada tamu dalam 1×24 jam agar segera lapor,” ujarnya. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lanjutnya.
Selain itu, program Direktorat Binmas Polda Sulut yaitu terjun ke sekolah-sekolah memberikan pembinaan dan penyuluhan. Juga melakukan pendekatan dan kerja sama dengan berbagai ormas yang ada.
Direktur Binmas mengajak kepada seluruh masyarakat agar jangan mudah terperdaya dengan ajakan-ajakan orang yang tidak jelas dan juga harus terus meningkatkan kewaspadaan dan menangkal berbagai paham yang menyesatkan seperti radikalisme dan terorisme.
Beliau percaya masyarakat Sulut tidak gampang terpengaruh dengan isu-isu, seperti contoh kemarin isu bom di pusat perbelanjaan.
Oleh karena itu melalui program Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya), Polri terus melakukan pendekatan dengan masyarakat. “Kehadiran Polisi mewakili Negara, Polisi dekat dengan masyarakat, Polisi dengan rakyat, Polisi setiap saat berada di tengah-tengah rakyatnya,” pungkas Direktur Binmas. (***/risatsanger)
Manado – Peran tiga pilar di tengah-tengah masyarakat menjadi sangat penting dalam memelihara kondisi kamtibmas di Sulawesi Utara. Tiga pilar ini nantinya menjadi bagian dari program Direktorat Binmas Polda Sulut di tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan Direktur Binmas Polda Sulut Kombes Pol Andi Heru Santo, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (19/1/2017).
Tiga pilar yang dimaksud yakni, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Kelurahan merupakan ujung tombak dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak di daerah Sulut, yaitu di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Sangihe, peran tiga pilar ini menurut Dir Binmas, sangat diperlukan sesuai dengan tugas pokoknya.
Sebagai contoh katanya, peran Lurah tidak boleh mengkoordinir untuk mengarahkan memilih salah satu calon.
“Harus netral, demikian juga dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, mereka hanya boleh mengawasi apa yang dilakukan masyarakat, tidak boleh ikut campur,” tegas Dir Binmas.
Dengan demikian Pilkada dapat berjalan aman kondusif dan bisa dipertangtungjawabkan, tambahnya.
Beliau juga menjelaskan hingga saat ini program Mapalus Kamtibmas masih terlaksana dengan baik. Program yang dicanangkan Polda Sulut beberapa tahun lalu tersebut masih dijalankan di tingkat Desa dan Kelurahan di Sulawesi Utara,
Pihaknya juga akan terus mengintensifkan peran Pos Kamling yang ada di setiap lingkungan. “Saya mengimbau kepada masyarakat di desa/kelurahan, kalau ada tamu dalam 1×24 jam agar segera lapor,” ujarnya. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lanjutnya.
Selain itu, program Direktorat Binmas Polda Sulut yaitu terjun ke sekolah-sekolah memberikan pembinaan dan penyuluhan. Juga melakukan pendekatan dan kerja sama dengan berbagai ormas yang ada.
Direktur Binmas mengajak kepada seluruh masyarakat agar jangan mudah terperdaya dengan ajakan-ajakan orang yang tidak jelas dan juga harus terus meningkatkan kewaspadaan dan menangkal berbagai paham yang menyesatkan seperti radikalisme dan terorisme.
Beliau percaya masyarakat Sulut tidak gampang terpengaruh dengan isu-isu, seperti contoh kemarin isu bom di pusat perbelanjaan.
Oleh karena itu melalui program Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya), Polri terus melakukan pendekatan dengan masyarakat. “Kehadiran Polisi mewakili Negara, Polisi dekat dengan masyarakat, Polisi dengan rakyat, Polisi setiap saat berada di tengah-tengah rakyatnya,” pungkas Direktur Binmas. (***/risatsanger)