Kondisi Air di Sungai Totok
Mitra, BeritaManado.com – Sebanyak dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra) mati mendadak setelah menenggak air dari Sungai Totok.
Kuat dugaan, dua sapi itu mati lantaran Sungai Totok telah tercemar racun sianida yang berasal dari pembuangan limbah pengolahan emas di wilayah tersebut.
“Kejadiannya dua pekan lalu, saya didatangi warga yang kemudian mengeluhkan dua ekor sapi miliknya mendadak mati usai meminum air dari Sungai Totok,” ungkap anggota DPRD Mitra dari PDIP Decker Mamusung kepada BeritaManado.com, baru-baru ini.
Lanjut Decker, menurut penuturan warga, mereka sangat meyakini jika sungai Totok sudah sangat tinggi kandungan racunnya.
“Kejadian ini harus disikapi serius pihak pemerintah melalui instansi terkait. Segera lakukan pemeriksaan kondisi air sebelum yang menjadi korban warga masyarakat yang tinggal disekitar Sungai Totok,” desaknnya.
Sementara itu, pihak Pemkab Mitra melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Pertamanan (BLHKP) Drs Robby Ngongoloy, belum berasil dimintakan konfirmasinya.
Dihubungi via telpon seluler, namun nomor yang bersangkutan sedang tidak aktif. (rulansandag)
Kondisi Air di Sungai Totok
Mitra, BeritaManado.com – Sebanyak dua ekor sapi milik warga di Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra) mati mendadak setelah menenggak air dari Sungai Totok.
Kuat dugaan, dua sapi itu mati lantaran Sungai Totok telah tercemar racun sianida yang berasal dari pembuangan limbah pengolahan emas di wilayah tersebut.
“Kejadiannya dua pekan lalu, saya didatangi warga yang kemudian mengeluhkan dua ekor sapi miliknya mendadak mati usai meminum air dari Sungai Totok,” ungkap anggota DPRD Mitra dari PDIP Decker Mamusung kepada BeritaManado.com, baru-baru ini.
Lanjut Decker, menurut penuturan warga, mereka sangat meyakini jika sungai Totok sudah sangat tinggi kandungan racunnya.
“Kejadian ini harus disikapi serius pihak pemerintah melalui instansi terkait. Segera lakukan pemeriksaan kondisi air sebelum yang menjadi korban warga masyarakat yang tinggal disekitar Sungai Totok,” desaknnya.
Sementara itu, pihak Pemkab Mitra melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Pertamanan (BLHKP) Drs Robby Ngongoloy, belum berasil dimintakan konfirmasinya.
Dihubungi via telpon seluler, namun nomor yang bersangkutan sedang tidak aktif. (rulansandag)